Rhe tiba di Tempat Kejadian Perkara. “Aku turun dulu ya..” Rhe membuka pintu mobil. Barra menarik tangannya, “Hati-hati Rhe..” “Iya.. Jangan khawatir,” Rhe hendak melangkah keluar, tapi ia berbalik menghadap ke arah Barra, dan tanpa ragu mengecup bibir Barra pelan. Dalam hitungan detik, Rhe keluar dari mobil, meninggalkan Barra dalam kondisi tertegun. Ia membeku.. Apa ini? Rhe.. Ka-kamu berani sekali menciumku dan langsung pergi! Barra tertawa tertahan. Kita harus ketemu lagi hari ini.. Lihat nanti balasanku! Barra menggelengkan kepalanya lalu bergerak menuju rumah papanya. Hatinya berseri-seri. *** Rhe tak henti tersenyum. Jantungnya berdebar mengingat kejadian tadi. Barra hampir saja melihat bagian atas tubuhnya. Apa ini perasaannya? Ia mengerti sekarang, kenapa kalau m