“Oh, eh ada tamu.. A-apa aku mengganggu?” Barra dengan canggung bertanya. “Tidak ganggu. Barra, justru papa menunggumu. Data digital yang kamu dapat dari Husni mana. Kita coba telusuri semuanya,” Bahran mengungkapkan niatnya. “Oh ok pap,” ia melirik sekilas ke arah Rhe. Barra tersenyum sambil menunduk. Gemas sekali melihat kekasihnya ada di hadapannya. Apalagi, mereka tadi pergi dengan tergesa-gesa. Ada aktivitas yang terhenti gara-gara kejadian ini. Ah.. Kenapa aku memikirkannya?? Barra sadarlah! “Aku ambil dulu pap..” Barra keluar ruang kerja papanya. Ia menyadari kalau Rhe diam-diam memperhatikannya. Rhea, kamu kelihatan sekali terus melihatku.. Ingin rasanya mencubit pipimu.. Ia bergerak menuju kamar tidurnya. File dari Husni ia simpan dalam sebuah eksternal hardisk