Chapter 50

1544 Words

"Jadi?" Setalah pria itu tenang begitupun dengan Noah, keduanya mulai duduk di tempat masing-masing dengan posisi nyaman. Mereka sudah berniat membicarakan hal lain dengan baik-baik. Pria itu terus menggumamkan kata tidak ingin mati. Jadi itulah kesempatan Noah untuk mendesak dia berbicara. Dan kali ini dia betul-betul berniat berbicara. "Aku takut," Pria di depannya itu, yang mengaku bernama Naka kepada Noah, mulai bercerita meski di iringi helaan nafas tidak henti-hentinya. Seolah, menceritakan adalah hal yang sangat terpaksa, karena dia benar-benar tidak ingin mati. "Aku mendapat teror," Pria itu Naka menundukkan kepalanya dalam-dalam. Dan hal itu membuat Noah melebarkan mata, "Di teror?" Noah terkejut tidak habis pikir. Setelah sudah mendapat teror tapi pria ini tetap takut berc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD