"Gue temennya Aska." Melly memperkenalkan diri. "Bukan temen sih, bisa dibilang gue ini mantannya dia."
Bunga masih bergeming dengan wajah datar. Dia mencoba untuk menahan rasa cemburu yang terasa menyesakan d**a, ingin rasanya dia lari sekencang-kencangnya meninggalkan tempat itu, tapi apalah daya, dirinya sama sekali tidak memiliki tepat tujuan. Hanya Aska satu-satunya tumpuannya saat ini, dia sudah bertekad akan mengikuti kekasihnya ini kemanapun Aska pergi.
"Bunga," sapa Aska menatap lekat wajah kekasih tercinta.
"Hah? I-iya, maaf aku ngelamun tadi," jawab Bunga seketika tersenyum lebar, meskipun senyuman yang terukir di kedua sisi bibirnya hanyalah senyuman palsu hanya untuk menutupi rasa panas dihatinya.
"Kamu gak mau kenalan sama aku?" tanya Melly merasa tidak enak karena Bunga
