Enam - Coba Dulu

1157 Words
“Thanks for your time. Makasih Yuno, udah nemenin Gue. Biar Gue antarin Loe pulang gimana?” Tanya Thanom menawarkan. “Gak usah Than. Gue sendiri aja. Mau ke tempat lain juga” Ucap Yuno menolak. Dia memang tidak suka orang mengetahui tempat tinggalnya. “Ya udah. Loe duluan keluar atau Gue?” Tanya Thanom. Mereka berdua memang tidak akan keluar kamar berbarengan untuk mencegah orang-orang yang mengenali mereka tahu jika keduanya menginap di kamar yang sama. Yuno tampak terlebih dulu bergerak pulang. Tak butuh waktu lama untuk Yuno kembali ke kontrakannya. Terlihat kakak-kakak tetangganya sedang berkumpul. “Kak Maggee, Kak Desy, Kak Indah” Sapa Yuno dengan ceria. Namun Maggee dan Indah hanya membalas dengan senyuman sedangkan Desy tampak muram. “Ada apa ini? Kak Desy kenapa?” Tanya Yuno heran. “Biasa. Masalah sama pacar” Ucap Indah dengan santai. “Ooohhhh” Yuno hanya ber-Oh ria menanggapi perkataan Indah. “Kan udah jelas beda agama. Kenapa masih di paksa. Udah 2 Tuhan yang bekerja tetep aja kagak jadi kalian. Sulit atuh!” Ucap Maggee tampak kesal menanggapi permasalahan cinta Desy. “Kali aja biaya doanya mau di naikin. Enggak bisa 7.500 lagi. Wajib kena 30 dollar plus biaya lain kali” Ucap Indah meledek Desy. “Loe kate ini Bank?? Biaya transfer begitu???” Ucap Maggee kesal dengan selorohan Indah. “Loe pada mau ngehibur apa mau ngeledek Gue sih? Ah udah lah! Gue mau masuk aja. Mau tidur!” Ucap Desy lalu masuk ke dalam kontrakannya. Magge, Indah dan Yuno saling berpandangan satu sama lain. Sepertinya Desy sedang galau dan PMS (Premenstrual Syndrome) alias sindrom yang dirasakan perempuan saat menjelang mens ataupun saat mens. “Galak amet tuh anak. PMS tuh pasti! Ck!” Ucap Indah kesal. Niat hati bercanda untuk menghibur Desy malah di balas dengan judes oleh Desy. Ya apa boleh buat. Berbuat baik tak selamanya berbuah manis bukan? “Udah deh. Maklumi aja tuh anak. Galau tuh. Gitu-gitu dia cinta banget sama pacarnya” Ucap Maggee menengahi. “Ah udah lah bosen bahas tuh anak. Mending bahas Yuno aja. Gimana kerja jadi modelnya?” Tanya Indah beralih pada Yuno. Yuno yang di tanya tiba-tiba tentu cukup terkejut. Namun Yuno tetap menanggapi dengan senyuman yang termanis pada Indah yang sudah mau bertanya. “Lumayan lah Kak. Seru kok. Ya batu loncatan buat karir Yuno ke depannya” Jawab Yuno dengan formal. Jawaban klasik dari orang-orang yang baru mulai bekerja tentunya. “Ya kali batu loncatan! Itu mah bukan batu loncatan lagi Yuno!!! Loe tuh model di JMonteg. Brand mahal tuh yang udah mendunia. Biasa mah modelnya dia ambil dari kalangan artis-artis!” Ucap Indah. Tak salah memang, Biasa model dari JMonteg selalu dari kalangan artis ternama maupun model yang sudah kelas dunia. JMonteg tidak pernah di ambil dari orang biasa atau selebgram kelas teri seperti Yuno. Bisa di katakan Yuno memang mendapat privilege menjadi satu-satunya model JMonteg yang berasal dari kalangan rakyat jelata. “Mungkin emang udah rezekinya Yuno. Nih anak begini-begini paling baik dan rajin. Jaman kuliah selalu beasiswa. Bangun pagi-pagi udah olahraga terus bersihin nih pekarangan semua. Tiap minggu selalu bantuin Bibi kontrakan buat bersih-bersih. Tentu bagus rezekinya” Ucap Maggee yang memang tahu semua kegiatan Yuno yang suka membantu di kontrakan 5 pintu itu. Yuno tersenyum menanggapi pujian dari Maggee yang terlihat kagum dengan pria seperti Yuno. Tampak, sederhana, bersahaja juga rajin. “Enggak ah Kak. Cuman bantu-bantu aja kasihan Bibi juga udah tua” Ucap Yuno berkilah. Padahal alasannya karena Yuno memang benci sesuatu yang kotor, tidak rapi atau pun berbau tidak enak. “Bagus sih sifat Loe yang emang suka ngebantu. Kita aja yang cewek-cewek malah tidur sampe siang kalau weekend” Ucap Indah jujur. “Pasti karena Kakak-kakak juga capek kerja. Kalau Yuno kan Freelance Kak. Jadi model juga enggak tiap hari harus pemotretan” Jelas Yuno yang memang selama ini hanya bekerja menerima endorse dan menjadi model JMonteg juga baru perdana dia lakukan beberapa waktu lalu. Maggee dan Indah tampak mengangguk paham. “Loe kagak rencana mau buat Youtube tentang cara merawat kulit terus make up simple gitu? Bagus loh dandanan Loe. Kagak berlebihan tapi kesannya makin fresh untuk cowok” Ucap Indah mencetuskan idenya selama ini. “Youtube?” Tanya Yuno bingung. Yuno memang tidak merasa kaku jika harus merekam video atau pun berada di depan kamera. Karena itu sudah menjadi makanannya sehari-hari untuk membuat rekaman endorse produk. Tapi jika merekam khusus menunjukkan caranya merawat kulit mau pun make up tentu dia belum pernah melakukannya. Yuno termasuk pria yang memang berbakat dalam dunia seni dan kecantikan. Dia memang pintar mengambil posisi dalam merekam produk juga dia memang paham betul dunia make up yang selalu di katakan haram untuk digeluti kaum pria. Padahal di luar sana banyak juga MUA hebat yang berjenis kelamin pria. Stereotape mengenai make up dan skincare hanya untuk Wanita itu memang masih membayangi negeri tanah kelahiran Yuno. Padahal di luar sana semua artis dan model juga di make up sebelum harus tampil di depan kamera. Bullsh*it jika mereka tampil polos tanpa riasan apa pun. Tentu ada walaupun itu hanya sedikit bedak tabur atau merapikan alis mereka. “Belum pernah coba sih Kak” Ucap Yuno jujur. Karena Yuno juga bingung harus memulai dari mana jika dia membuat channel Youtube dirinya. “Coba aja. Loe lupa dulu acara prom-nya Desy juga Loe yang make-up in. Sampai pangling tuh semua kirain dia pakai jasa MUA yang mahal. Padahal taunya dari Loe sebelah rumah doang! Gratis lagi!” Ucap Indah sambil tertawa mengingat banyaknya orang yang terus meminta info dari Desy tentang MUA yang dia gunakan kala itu. Yuno dan Maggee ikut tertawa mengingat kekesalan Desy yang terus di terror teman-temannya demi mendapat contact MUA yang sudah melakukan makeover pada penampilannya kala itu. “Iya coba aja Yuno. Mungkin udah saatnya Loe ngepakin sayap Loe lebih lebar. Lagian itu juga bisa ngebantu Loe semakin tenar di dunia permodelan” Ucap Maggee menasihati. Yuno tampak memikirkan ide dan nasehat dari Indah dan Maggee. Memang tidak ada salahnya kalau dia mencoba melakukan apa yang di ucapkan Indah. Toh dia sudah terbiasa di depan kamera dan untuk soal make up dia juga termasuk cukup mahir. Meskipun dia sendiri jarang mau melakukan make up apa pun pada wajahnya. Itu hanya dilakukan saat dia harus merekam wajahnya sendiri dalam endorse produk. Yuno sudah cukup puas jika bisa skincare rutin. Sehari-hari Yuno memilih hanya tampil polos dengan Skincare saja. Berbeda saat menggeluti pekerjaannya tentu dia harus mau tampil lebih bagus lagi. “Boleh deh. Nanti Yuno coba. Makasih ya Kak. Yuno masuk dulu ya Kak” Ucap Yuno berpamitan untuk beristirahat terlebih dahulu. “Okey. Kalau butuh bantuan ngomong aja. Kita siap bantuin” Ucap Kak Maggee dibarengi anggukan kepala Indah tanda setuju. “Makasih Kak” Ucap Yuno sambil tersenyum. Yuno segera masuk ke dalam kontrakan kecilnya dan mengunci pintu. Dia melepas semua pakaiannya dan membersihkan diri. What a tired day.. . . . Next ep 7..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD