Sepuluh - Pulau Jeju

1144 Words
Yuno terpilih untuk menjadi model khusus Summer dalam pemotretan di Pulau Jeju. Hal itu tentu membuat Yuno merasa bangga sekaligus senang memiliki kesempatan untuk pergi ke negeri ginseng. Hal yang tidak pernah dia duga bisa secepat itu dia rasakan. Karena keinginan kuatnya menjadi model untuk bisa mencari uang yang banyak juga agar bisa menikmati liburan gratis jika ada pemotretan ataupun fashion show di luar negeri. “Loe udah tiba?” Tanya Thanom yang melakukan panggilan video alias bahasa keren sekarang itu Video Call alias VC dengan Yuno. “Iya. Sejam lalu baru sampai. Ini lagi di kamar hotel. Tempatnya bagus banget” Ucap Yuno yang merasa senang punya kesempatan datang di tempat itu. “Loe senang?” Tanya Thanom yang melihat wajah bahagia Yuno melalui layar ponselnya. “Sangat senang dong. Bisa liburan gratis begini sambil menghasilkan juga” Ucap Yuno yang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Baguslah. Ah, Gue tutup dulu. Mau pantau karyawan untuk pengiriman barang. Belakangan mandor Gudang berulah” Ucap Thanom yang memang beberapa waktu itu sangat sibuk mengurus perusahaannya. Hingga dirinya dan Yuno hanya sering Vcall ataupun berbincang melalui telepon. Yuno menepati janjinya untuk tetap di dekat Thanom dan menjadi teman terdekatnya. Karena seperti yang Yuno katakan, dia tidak bisa memiliki hubungan dengan menggunakan hati dan perasaan. “Ya udah. Semoga urusan Loe cepat kelar ya. Ingat makan jangan telat” Ucap Yuno sebelum memutus panggilan Video itu. “I Know. You too. Semangat yah untuk pemotretan nanti” Ucap Thanom menyemangati. Yuno pun menutup panggilan itu dan merebahkan dirinya di atas ranjang empuk. Pemotretannya akan di lakukan dua hari lagi. Perusahaan sengaja menerbangkannya lebih cepat beserta beberapa staff di sana yang akan mengurusi persiapan terlebih dahulu juga membiarkan Yuno menyesuaikan diri dengan iklim dan udara di sana. Selain itu juga itu merupakan fasilitas tambahan untuk Yuno yang sudah bekerja dengan baik untuk pemotretan yang menggantikan Agas beberapa waktu lalu. Karena Yuno yang benar-benar bekerja keras, hasil pemotretan benar membuat kagum dan penjualan pakaian yang di kenakan Yuno sangat Booming di negara tetangga terutama bagi kalangan artis dan sultan. JMonteg mendapat sorotan besar karena pencapaian itu juga. Hingga brand itu di dapuk untuk ikut dalam fashion show di Paris akhir tahun nanti. Tentu membiarkan Yuno berlibur dan menikmati fasilitas di Jeju hanya sedikit hadiah di luar bonus khusus untuk Yuno. Dan tanpa Yuno ketahui, dirinya juga di masukkan kedalam urutan pertama model yang akan ikut dalam Fashion Show itu. Juan melarang pihak perusahaannya memberitahu hal itu pada Yuno. Dia ingin Yuno tetap focus dan tidak berbesar kepala akan hal itu. Walaupun tidak di pungkiri Juan bisa melihat Yuno sangat bekerja keras dan professional. “Eh boleh kagak yah Gue jalan-jalan?” Tanya Yuno pada dirinya sendiri. Yuno tidur di kamar hotel sendirian. Dia di berikan kamar yang memiliki pemandangan indah yang mengarah ke laut Jeju. Kamarnya juga luas dan bagus. Merasa bosan Yuno menuju ke kamar salah satu staff JMonteg yang datang bersama dengannya. Yuno bermaksud ijin ingin berjalan-jalan di sekitar-an sana. Yah mumpung ada di negara orang dan tempat yang baru pertama kali dia datangi tentu sangat mubazir jika hanya berada di dalam hotel pikirnya. Tok.. Tok.. Tok.. Tiga kali Yuno mengetuk pintu kamar si staff dan akhirnya di bukakan dari dalam. “Loh Yuno. Ada apa?” Tanya Staff bernama Nur itu. Nur berusia 3 tahun di atas Yuno. “Eh Kak Nur. Boleh nih Yuno jalan-jalan sebentar? Bosen di kamar Kak” Ucap Yuno dengan sopan. “Oh boleh aja. Ah ini bawa ini wifi portable khusus. Biar bisa di pakai. Kan Loe enggak beli kartu di sinikan. Biar kita pada bisa hubungi Loe dari w******p” Ucap Nur lalu menyodorkan sebuah alat kecil mirip powerbank. Alat itu merupakan wifi portable yang memang di siapkan untuk masing-masing kru yang ikut ke sana. Karena alat itu hanya bisa di gunakan untuk 2-3 gadget bersamaan. Jadi mencegah error atau masalah jika mereka masing-masing ada keperluan maka di berikan-lah alat itu satu untuk satu orang. Dan Nur memang lupa memberikannya pada Yuno saat mereka tiba di pulau Jeju. “Oh Okey Kak. Makasih” Ucap Yuno menerima wifi portable itu. “Emang Loe mau kemana? Udah pernah ke sini sebelumnya?” Tanya Nur heran. “Belum. Ini pertama kalinya Yuno ke sini Kak” Jawab Yuno sambil tersenyum. “Hah? Loe baru pertama kali dan Loe mau jalan sendiri? Yakin nih?” Tanya Nur terkejut. “Yakin. Jaman udah canggih Kak. Google kan ada. Yuno keluar dulu ya kak. Janji enggak lama kok” Ucap Yuno lalu pamit segera keluar dari hotel. Nur membiarkan Yuno pergi sendirian melihat Yuno yang memang sangat percaya diri dan juga Yuno paham jika dia tidak bisa terlalu jauh dari sekitar-an hotel. Yuno berjalan menuju ke sebuah tempat makan yang menjual makanan laut. “Wah enak nih kayaknya. Banyak Seafood” Ucap Yuno yang tergiur dengan aroma harum dari tempat itu. “Osohoseyo~” Sapa salah satu perempuan yang tampak paruh baya dengan ramah pada Yuno. “Ah Hi. I want to eat” Ucap Yuno yang kebingungan karena tidak bisa berbahasa Korea sambil menggunakan bahasa tubuh. Tampak Wanita itu seperti paham dan mempersilahkan Yuno duduk. Beruntung di dalam menu terdapat foto makanan yang bisa di pilih Yuno. “Aunty. I want this. One set” Ucap Yuno menunjuk salah satu paket makanan berupa bermacam ragam kerang bakar. “Ah. Igo? Hana?” Tanya perempuan itu sambil menunjuk kembali menu yang di pilih Yuno dan menunjuk angka satu tanda satu porsi saja. “Yes.. Yess” Ucap Yuno sambil memberi jempol kepada Wanita itu. “This… Hot… Hot…” Ucap wanita itu seolah ingin memberi tahu jika menu yang di pesan Yuno itu Spicy menu. Yuno yang tampak paham mengangguk tanda dia tetap mau pesan makanan itu. Ya wajar bukan jika pemilik restoran takut Yuno tidak tahu menu itu pedas dan Yuno tidak sanggup memakannya. Bisa-bisa si pemilik restoran di anggap menipu. Setelah memesan Yuno duduk menunggu sekitar 15 menit. Wanita pemilik restoran segera menyajikan dan mengajarkan Yuno cara memanggang kerang-kerang yang sudah di belah dua dan di beri potongan sayuran di atas-nya. “It.. Free… Free..” Ucap Wanita pemilik restoran yang ternyata memberi Yuno sebotol minuman ringan secara gratis. “Thankyou.. Ah Kamsahamidaaa” Ucap Yuno yang mengingat kalimat dari film drama negeri ginseng yang pernah dia tonton itu. “Hahaha. Yee. Yeee. Ieumsiguel Jeulgisibsio…” Ucap Wanita pemilik restoran mempersilahkan Yuno untuk makan. Setelahnya pemilik itu kembali ke counter-nya untuk duduk. Memang tampak hari itu tidak ramai restoran keil tersebut. Hanya ada dua pengunjung yaitu Yuno dan meja lain yang terlihat seperti orang lokal di sana. Yuno menikmati kerang bakar itu dan terus mengagumi kelezatannya. “Wah.. Enak sekali. Segar banget” Ucap Yuno merasa senang karena bisa menikmati makanan enak itu. Tanpa Yuno sadari sepasang mata menatap ke arahnya dengan tatapan heran. . . . Next Ep 11 ^^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD