Sebelas - Makan Kerang

1262 Words
“Semua sudah di persiapkan dan staff juga sudah berangkat” Ucap Scarletta melaporkan kegiatan para staff khusus pemotretan Summer di Pulau Jeju kepada Juan. “Siapkan penerbangan dua jam lagi k​e Jeju” Perintah Juan. Mata Scarletta membola terkejut. Seperti pembahasan sebelumnya Juan akan ke Jeju di hari H pemotretan namun kini malah Juan ingin terbang saat itu juga ke Jeju. “Ah. Baik Tuan” Ucap Scarletta langsung memesan tiket on the spot untuknya dan Juan. . . Tiba di Jeju Juan juga tinggal di hotel yang sama dengan Yuno dan hal yang mengejutkan secara kebetulan kamar mereka bersebelahan. “Kamar Gue di lantai bawah sama dengan staff lainnya ya Kak Ju. Ada apa-apa telepon saja” Ucap Scarletta dengan santai berhubung keduanya sedang sendirian tanpa karyawan lainnya. “Okey” Jawab Juan singkat dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Juan hanya mencuci wajah dan bersiap keluar dari hotel. Dia berjalan-jalan menuju sekitaran hotel sambil menikmati suasana. Bukan pertama kali Juan mendatangi negeri ginseng itu. Ini sudah kesekian kalinya dia datang ke negara itu untuk memantau pemotretan model-model JMonteg maupun untuk sekedar berlibur. Juan teringat masakan restoran kerang di daerah itu yang terkenal. Juan sudah pernah menikmati kerang bakar di tempat itu, dia benar-benar tergugah ingin lagi menikmati kerang bakar yang nikmat itu. Saat Juan hendak masuk ke dalam restoran itu, dia cukup terkejut melihat sosok yang dia kenali sedang asyik menikmati kerang bakar yang wanginya sungguh menggiurkan. Juan melihat Yuno yang makan dengan wajah yang sangat senang dan menikmati kerang bakar pesanannya. “Benar-benar bocah” Gumam Juan melihat cara makan Yuno yang dia rasa seperti anak kecil yang sangat menikmati makanan. "Dia memang sangat menarik. Aku ragu dia seorang bottom dengan tampilan pria jantan seperti itu. Aneh" Gumam Juan mengomentari Yuno. Memang selama ini Yuno tidak sedikit pun bersikap manja seperti tulang lunak. Malah menurut Juan tampilan Yuno sangat Manly. Benar-benar seperti pria sejati tak ada celah sedikit pun dan tak akan ada yang menyangka Yuno pecinta sesama jenis. Bahkan hingga saat ini saja Juan tidak menyangka Yuno pecinta sesama jenis sepertinya. Dan dia malah tidak yakin jika Yuno seorang bottom. Bisa jadi Yuno seorang vers bukan? Begitulah pemikiran Juan. Yuno yang begitu di sukai banyak orang dan tampak pembangkang membuat Juan semakin berhati-hati di dekat Yuno, meskipun sesekali hatinya selalu ingin menggoda Yuno seperti kemarin. Hanya untuk melihat reaksi Yuno apakah dia akan mengeluarkan sisi dirinya yang sebenarnya atau tidak. Juan berjalan mendekati meja Yuno dan menatapnya dengan dingin. Merasa ada yang menatapnya membuat Yuno mendongak kan kepalanya melihat ke arah orang itu. “Loh? Boss?” Ucap Yuno terkejut. Yuno sangat terkejut melihat kehadiran Juan yang tiba-tiba sudah ada di hadapannya. Yuno tahu jika jadwal kedatangan Juan adalah saat hari H pemotretannya. “Hmmm” Jawab Juan singkat dan dingin. Juan bergerak duduk di meja seberang Yuno. Tampak Wanita pemilik restoran itu mendekati Juan dan bertanya pada Yuno sambil menunjukkan menu makanan. “Imo~ Jogae guiwa sojureul jumunhago sipeoyo” Ucap Juan yang tampak bisa berbahasa kore aitu. (Note : Bibi, saya mau memesan kerang bakar dan sebotol soju) “Jamkkanman gidaryeo” Ucap Wanita pemilik restoran itu dengan senyum yang ramah. (Note : Baiklah, tunggu sebentar ya) Yuno tersikap. Juan bisa berbahasa Korea ternyata. Hal yang baru Yuno ketahui juga. Tidak lama Wanita pemilik restoran kembali ke meja Juan dan menata makanan pesanan Juan. Apa yang Juan pesan tampak sama dengan pesanan Yuno. Hanya yang berbeda adalah sebotol minuman berwarna hijau pada botolnya itu. Yuno yang memperhatikan itu tahu jika Juan memesan soju (Minuman keras yang terbuat dari fermentasi beras khas Korea). “Peminum ternyata” Gumam Yuno tanpa sadar. Yuno kembali menikmati makanannya bahkan dia menambah satu set lagi kerang bakar karena terlalu enak dan membuatnya ingin makan lebih banyak. Sambil makan Yuno menatap ke arah Juan yang tampak menikmati makanan tanpa sekalipun melihat ke arah Yuno. Padahal mereka duduk berseberangan meja. Yuno memperhatikan bibir seksi Juan yang sedang menyesap kuah dari cangkang kerang. Hati Yuno bergetar ingin sekali dia menjadi kerang itu untuk bisa merasakan bibir seksi yang tampak berwarna peach itu. “Seksi… Manis…” Gumam Yuno sambil terus memperhatikan Juan. Merasa ada yang memperhatikannya membuat Juan langsung menatap Yuno dengan tatapan tajamnya. Yuno terdiam saat Juan menatapnya balik dengan pandangan yang datar dan dingin. Keduanya beradu pandang beberapa waktu hingga Yuno membuang pandangannya ke arah lain dan merasa tidak nyaman. “Apa yang Loe lihat? Loe suka Gue?” Tanya Juan telak terdengar di telinga Yuno. Beruntung mereka sedang berada di negara orang, jadi tidak ada yang bisa mengerti pembicaraan keduanya. Yuno merasa malu dengan pertanyaan Juan yang terlalu to the point di tempat umum seperti itu. Terlebih dengan suara yang keran pula. Yuno mengabaikannya, dia tidak ingin terbawa jika berbicara dengan Juan yang sangat dingin dan selalu mengintimidasi dengan pandangannya itu. “Jangan terlalu begitu Boss ngomongnya. Ini tempat umum” Ucap Yuno merasa tidak nyaman. Meskipun Yuno memang tertarik dengan Juan tapi dia tidak ingin di ketahui penyuka sesama secara terbuka seperti itu. “So? Sepertinya Loe terbiasa dengan layanan kamar” Ucap Juan mulai mengintimidasi Yuno. Yuno yang sudah selesai makan bergegas membayar dan pergi dari tempat itu. Dia mulai kesal dengan perkataan sang Boss yang terkenal dingin dan kejam itu. Sepertinya memang benar semua rumor tentang sikap buruk Juan. Melihat Yuno yang pergi dari tempat itu membuat Juan tersenyum mengejek. Sepertinya menyenangkan mengejek pria Bottom itu pikirnya. Yuno yang keluar dari restoran berjalan menuju ke arah pantai yang tak jauh dari restoran itu. “Ah. Menyenangkan sekali tempat ini” Ucap Yuno meregangkan ototnya. Sejenak dia mengingat perkataan Juan yang terdengar mengejeknya itu dengan sengaja. “Sialan Beruang Kutub satu itu. Lihat saja nanti, Loe bakal bertekuk lutut di hadapan Gue. Awas aja nanti, jangan sampai Loe yang mohon-mohon di kaki Gue” Ucap Yuno kesal. Dia sudah berniat untuk membuat Juan jatuh pada dirinya hingga terus menginginkannya sama seperti pria-pria yang pernah dia kencani yang beberapa kali terus berusaha menghubunginya kembali. Dan tentu saja di tolak. Yuno tidak suka terikat perasaan dengan lawan mainnya. Selesai bersantai sejenak di sekitaran pantai, Yuno memilih kembali ke hotel untuk beristirahat. Besok dia berencana mengajak beberapa staf yang ikut menemaninya ke pasar Dongdaemun. Yuno masuk ke dalam kamar mandi dan berendam. Dia membersihkan setiap inci bagian tubuhnya sebersih mungkin. Bahkan di sela-sela sudut badan yang mungkin tidak di jangkau orang sekalipun. Kebersihan adalah sebagian dari iman bukan? Begitulah prinsip Yuno yang selalu ingin tampak bersih dan wangi. Setelahnya dia segera keluar dengan kondisi sudah berganti kaos dan hanya mengenakan boxer. Yuno berjalan menuju ke balkon untuk menikmati suasana di luar kamar yang memiliki pemandangan mengarah ke laut Jeju. Tanpa Yuno sadari, Juan juga sedang duduk di balkon bersebelahan dengan Yuno. Karena kondisi gelap Yuno tidak menyadari hal itu. Yuno tampak duduk termenung. Yuno menatap ke arah anak laki-laki yang sedang asyik bermain dengan keluarganya di pantai yang sudah gelap itu. Tampak seperti keluarga yang bahagia. “Sungguh bahagia memiliki keluarga seperti itu. Ah~ apa yang Loe pikirkan Yuno. Semua cuman angan semata. Bodoh jika terus memikirkan hal yang tidak akan mungkin terjadi” Yuno terlihat meneteskan air matanya. Dia mengingat masa kecilnya yang menjadi sebuah mimpi buruk baginya saat ini. Juan menatap heran pada Yuno. Pria muda yang selalu ceria itu tampak senang menyendiri juga bisa menangis tanpa sebab bahkan terlihat rapuh. Hal yang aneh bagi Juan. Dia kini melihat sisi lain dari seorang Yuno. Yuno merasa ada yang menatapnya lalu berbalik menatap orang itu. Dia terkejut Juan menatap lekat padanya. “Loe nangis?” ^Next Ep 12^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD