Duabelas - Airmata

1109 Words
Juan baru selesai membersihkan tubuhnya memutuskan untuk merokok di balkon kamar sambil menikmati suasana malam daerah itu. Saat sedang asyik menghirup rokoknya, Juan melihat ke sebelah kiri balkon. Dia melihat Yuno yang sedang menatap sedih ke suatu arah. Terlihat Yuno menatap ke arah keluarga yang tampak bahagia dan harmonis. ‘ Apa dia merindukan orang tuanya? ‘ Batin Juan penasaran. Juan menatap lama pada Yuno. Tersirat rasa sedih dan sakit di raut wajah Yuno. Berbanding terbalik dengan sifat ceria dan kuat Yuno yang selalu dia tunjukkan selama ini. Yuno berbalik menatap Juan, mata keduanya terpaku sekian detik hingga Juan memulai pembicaraan. “Loe nangis?” Tanya Juan terdengar dingin. Yuno tersadar dirinya meneteskan air mata dan langsung mengusap pipinya. “Cowok tapi cengeng” Ucap Juan terdengar mengejek. “Boss kesepian? Sampai perhatiin Gue segitunya” Ucap Yuno tak mau kalah. Ya mumpung sudah begini lebih baik dia menggoda Juan bukan? Mungkin saja setelah ini dia bisa mendapat kehangatan di ranjang Juan. Juan hanya tersenyum mengejek mendengar pertanyaan Yuno. “Gue juga lagi sendiri. Perlu di temanin Boss?” Tanya Yuno dengan nada menggoda. Juan mengabaikan perkataan Yuno dan langsung masuk ke dalam kamarnya sendiri. “Botty gila” Umpat Juan sesaat setelah menutup pintu balkon. Sedangkan Yuno yang melihat sikap dingin Juan hanya bisa mengedikkan bahu dan tersenyum tipis. Dia semakin bersemangat menggoda Juan. Setidaknya itu bisa membuatnya melupakan masa lalu yang suram. Yuno memutuskan untuk masuk ke dalam kamar dan bersiap tidur. Baru saja Yuno merebahkan diri, dia telah masuk ke dalam alam mimpinya. Yuno terbangun di sebuah ruangan yang sangat dia kenali. Ruangan kamarnya saat kecil. Tempat favourite-nya dulu yang berubah menjadi neraka mengerikan. “Ampun Pa.. Ampun… Sakit… Stop… To-Long” Gumam Yuno yang bermimpi. “Enggak!!! Hah… Hah.. Hah…” Yuno terbangun dengan keringat dingin bercucuran dan air mata yang membasahi seluruh wajahnya. Dia bermimpi mendapat perlakuan tidak baik di masa kecil oleh sang ayah kandung yang seharusnya melindungi Yuno. “Sial. Kenapa harus mimpi itu lagi” Umpat Yuno kesal. Yuno memutuskan untuk mandi air hangat agar bisa menenangkan pikirannya yang kalut akibat mimpi buruk itu. Selesai mandi Yuno memilih untuk duduk bersantai sambil menunggu matahari terbit karena waktu baru menunjukkan pukul 5 pagi. Sambil bersantai Yuno menyeduh secangkir kopi instan yang disediakan pihak hotel di kamar itu. Dia kembali duduk di teras balkon kamar sambil menikmati suasana dan angin dingin yang berhembus di pagi itu. “Begini jauh lebih baik. Sepertinya lebih baik Gue beristirahat” Gumam Yuno yang merasa tubuhnya tidak nyaman akibat mimpi yang dia alami. Besok merupakan hari H pemotretan, tentu Yuno harus menjaga kondisi tubuhnya agar tidak drop. Yuno segera menghabiskan kopi yang dia seduh lalu menelepon resepsionis untuk meminta room service untuk sarapan pagi nya. Dia memilih untuk sarapan di kamar dan bersantai seharian sebelum acara pemotretan besok. Tak lupa Yuno mengabari staff yang lainnya melalui group w******p jika dia ingin beristirahat akibat mengalami jetlag. Hal itu dilakukan Yuno agar tidak ada yang khawatir. Semua staff juga tampak mengerti dan memaklumi Yuno yang memilih beristirahat sepanjang hari agar besok bisa maksimal saat pemotretan. Makanan pesanan Yuno tiba. Terlihat bermacam ragam makanan terhidang. Ada jus, s**u, roti, mie ramyun, nasi goreng kimchi, buah-buahan dan aneka side dish atau yang lebih sering di sebut banchan dalam istilah Korea. “Wah enak nih. Ada untungnya juga Gue jadi model terpilih. Dapat fasilitas sebagus ini” Ucap Yuno yang merasa senang bisa menikmati makanan seenak itu di dalam kamar hotel. Yuno melahap semua makanan yang terhidang hingga tak bersisa sedikit pun. Perasaannya kian membaik setelah menikmati makanan lezat. Yuno kemudian menyalakan televisi canggih di kamarnya namun tak ada yang bisa dia tonton karena semua tayangan berbahasa Korea. Sedangkan Yuno tidak paham jika tidak ada subtitle ke Bahasa inggris. Meskipun tak di pungkiri Yuno menyukai beberapa boyband ataupun girl band dari negara ginseng itu. Salah satunya si actor tampan bernama Lee Min Ho itu. “Tampan sekali dia. Ah kalau aja Gue setampan dia dan sehebat dia pasti Gue semakin terkenal menjadi model” Ucap Yuno yang sangat mengagumi actor itu. Yuno kembali memainkan ponselnya dan melakukan live di salah satu aplikasi media sosial yang dia punya. “Hai guys. Maaf beberapa waktu ini Uno lagi sibuk. Ah iya ini Uno lagi di salah satu negara yang sedang di gemari banyak orang. Ayo tebak Uno di negara apa?” Sapa Yuno pada para viewers-nya yang banyak itu. Memang banyak penggemar Yuno baik dari kalangan kaum hawa maupun kaum adam yang tentunya memiliki server jaringan seperti Yuno alias para Gay. “Haha. Iya benar Gue lagi di Korea dan ada pemotretan. Doain yah semoga hasilnya bagus” Ucap Yuno saat membaca salah satu komentar dari viewers-nya. Yuno tampak senang banyak yang memujinya dan kagum dengan hasil pemotretan Yuno kemarin itu. Bahkan para netizen yang budiman dan maha benar tampak lebih mengunggulkan Yuno dan mengatakannya jauh lebih professional di banding artis papan atas. Tak sedikit yang mendukung dan mendoakan Yuno agar semakin sukses juga selalu humble dengan followers nya. “Kalian memang yang terbaik. Terima kasih ya sudah banyak mendoakan dan mendukung Uno” Ucap Yuno berterima kasih saat membaca banyaknya komentar positif untuknya. “Oh ya. Nanti deh Uno coba videokan tempat yang Uno kunjungi. Tapi hanya sekilas ya. Belum sanggup nih jadi Voutuber yang pro” Ucap Yuno berseloroh dengan para viewers-nya. Banyak di antara mereka yang mendukung Yuno untuk menjadi seorang Voutuber. Namun Yuno memang belum mau terjun ke dalam dunia itu. Dia masih cukup nyaman aktif di Toktok, Inssagram dan Twitker. Itu saja kadang dia tidak begitu update. Dan jika dia sudah update maka di pastikan itu berisi review nya terhadap beberapa produk endorse maupun produk yang memang di sukai oleh Yuno dan di pakainya sehari-hari. Yuno memang tidak pernah me-review atau merekomendasikan produk yang belum dia coba dan dia rasakan manfaatnya. Hal itu yang membuat banyak followers-nya suka pada Yuno. Yuno yang jujur dan tidak hanya mementingkan penghasilan yang di bayarkan pihak brand yang dia endorse itu. Menurut Yuno kepercayaan public sangat sulit di raih. Dia tidak ingin ceroboh dan membuat orang menganggapnya membual dalam review-nya. “Kalau begitu Uno tutup dulu ya. Jika sempat besok Uno akan Live lagi sekaligus memperlihatkan kegiatan Uno di sini. Terima kasih ya semuanya. Bye” Ucap Yuno sebelum mematikan live-nya itu. Yuno tampak lebih bersemangat setelah melakukan Live karena dia menerima banyak komentar positif untuknya. Kenangan buruk masa kecilnya perlahan bisa dia abaikan dan kembali fokus dengan dirinya serta pekerjaannya saat ini. “Itu hanya masa lalu. Tenanglah Yuno. Loe udah lolos dari rumah j*****m itu. Loe akan baik-baik aja” Ucap Yuno menyemangati dirinya sendiri. To Be Continue. Next ep 13^^
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD