Widi yang hendak tidur sejak tadi melihat ke arah pintu, tumben sekali suaminya itu tidak kemari, biasanya Fadan akan kemari tanpa izinnya dan Widi mulai terbiasa oleh hal itu, Widi menggelengkan kepala dan memukul kepalanya pelan, agar ia tidak terbawa oleh suasana. Biarkan saja suaminya tidak datang di kamarnya malam ini, itu lah yang ia sukai, biasa tidur bebas tanpa ada yang menggurui, sebenarnya sih tidak ada yang menggurui hanya saja Widi merasakan hal itu. Widi menghela napas halus dan kembali membaringkan kepalanya, lalu tak lama kemudian, pintu kamarnya terbuka, membuat Widi semringah. “Mau tidur di sini lagi?” tanya Widi berpura-pura. Fadan lalu naik ke ranjang dan bersandar dikepala ranjang, lalu menoleh melihat istrinya. “Tak mungkin saya kemari mau numpang buang air.” Fadan