KAU MENGUSIR TANTE?

1070 Words
“Kamu mengusir tante?” kata Nadine dengan kasar. “Bahkan kamu belum berkenalan sama sekali dengan Karina. Jangan bikin malu tante, dong.” Ethan menoleh ke arah gadis yang dipanggil dengan Karina itu. Gadis itu cukup cantik dengan tinggi badan yang proporsional. Ethan memang pernah melihatnya di beberapa majalah luar negeri gadis itu memang sedang naik daun dengan profesinya sebagai seorang foto model dan bintang iklan. “Iya aku sudah pernah melihat Karina. Senang berkenalan denganmu,” kata Ethan tanpa menyalami gadis itu. Karina yang melihat wajah Ethan langsung merasa tertarik dengan pemuda itu. “Aku juga senang bisa datang ke sini dan melihatmu secara langsung. Kata tante Nadine kamu ini adalah seorang pengusaha muda yang sangat sukses. Kamu memiliki banyak sekali terobosan-terobosan yang maju di dunia kosmetik. Dan kosmetik yang diproduksi oleh perusahaanmu menjadi kosmetik yang bagus. Bahkan bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Asia. Singapura bahkan di Hongkong. Aku juga menggunakan beberapa produk kalian dan aku merasakan cocok kulit wajahku. Itu sebabnya ketika tante Nadine menawariku sebagai model untuk produk terbarumu aku langsung menyanggupinya tapi ternyata kamu tidak membutuhkannya,ya?” Karina pun melirik ke arah Nadine, “Kalau begitu kita pulang saja, Tante,” kata Karina. Tentu saja Ini hanya trik gadis itu saja. Dia ingin terlihat elegan di hadapan Ethan. Ia ingin supaya Ethan tertarik kepadanya. Jika tadinya ia hanya ingin bekerja sama dengan Nadine maka saat ini apa yang ia inginkan berubah. Ia ingin menjadi memiliki sepenuhnya. Ia ingin menguasai Ethan dan membuat Ethan jatuh cinta kepadanya. Lelaki seperti ini yang harus menjadi suaminya, pikir Karina. Walau bagaimanapun juga ia adalah seorang model papan atas. Sudah seharusnya memiliki kekasih atau calon suami seorang pengusaha muda seperti Ethan. Ia harus bisa masuk ke dalam keluarga Romano. Ia merasa jika ia bisa menjadi bagian dari keluarga Romano maka ia akan memperoleh kekayaan yang tidak akan ada habis-habisnya. Berapa sih penghasilan sebagai model meskipun itu papan atas? Ia tentu saja ingin menjadi istri seorang pengusaha yang sukses yang tinggal tunjuk meminta apa pun. Ia harus menjadi nyonya besar. Itu yang saat ini ada dalam pikiran Karina. Jadi ia ingin menaklukkan hati Ethan. Beruntung sekali Nadine mau menawarkan kerjasama itu kepadanya. Ternyata Ethan yang asli jauh lebih tampan dan jauh lebih menggoda. Dan ia ingin sekali menguasai Ethan tidak peduli apa yang akan terjadi. “Begini saja, saya akan meeting terlebih dahulu dengan TIM yang lain. Saya tidak bisa mengambil keputusan begitu saja meski saya adalah pemilik perusahaan,” kata Ethan kepada Nadine dan Karina. “Ya tentu saja kamu harus mempertimbangkan semuanya. Tante tidak mau tahu, kamu harus bisa memasukkan Karina sebagai brand ambassador,” kata Nadine memaksa. Ethan yang merasa tidak enak dengan Karina langsung memijit-mijit pelipisnya. Ia merasa pusing sekali. Seharusnya ia tetap menggunakan model yang lama. Tapi, kedatangan Karina sepertinya memang patut diperhitungkan. Gadis itu cukup cantik dan juga dia memang sedang naik daun sehingga Ethan berencana untuk memikirkannya kembali. Tetapi tentu saja ia harus rapat dulu dengan stafnya. “Begini saja, Tante. Aku juga tidak enak karena kalian sudah jauh-jauh datang kemari. Apalagi dia baru datang dari luar negeri. Aku akan rapat dulu dengan para stafku. Jadi nanti aku akan menghubungi tante atau Karina langsung. Bagaimana jika aku minta kontakmu, Karina? Apakah boleh?” kata Ethan. Wajah Karina langsung berseri-seri. Dia pun dengan cepat langsung mengeluarkan kartu namanya. “Ini kartu nama manajerku. Kamu bisa menghubungi manajerku supaya kita bisa segera bekerja sama. Aku senang sekali jika kalian bisa mengontrakku sebagai brand ambassador yang baru,” kata Karina. “Aku akan cukup lama berada di Indonesia dan aku akan sangat senang jika bisa membantu perusahaanmu.” Ucapan Karina sungguh manis. Nadine tersenyum dia sangat yakin jika rencananya akan berhasil dia akan menyingkirkan apa saja yang menghalangi usahanya untuk bisa menguasai Ethan dan La rue. Selama ini dia selalu meminta Yohan untuk menguasai. Tetapi, sang suami tidak pernah mau menggubris permintaannya. “Baiklah kalau begitu tante dan Karina pamit dulu. Jangan lupa tegur sekretarismu itu supaya dia lebih sopan jika bertemu denganku,” kata Nadine dengan ketus. Ethan hanya menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan. “Zalina tidak salah, Tante. Dia menahan Tante karena memang Tante belum membuat janji denganku. Jadi, jangan menyalahkan dia untuk kesalahan yang Tante lakukan,” kata Ethan. Karina hanya tersenyum mendengar perkataan Ethan, sementara Nadine langsung mencebikkan bibirnya. “Sekretaris begitu saja kok dibela!” “Jelas saya bela, Tante. Zalina itu sekretaris saya yang paling baik dan pekerjaannya bagus. Sejak dulu mana ada yang kuat bekerja dengan saya?” kata Ethan dengan nada sedikit keras. Ia tidak suka ada yang menjelekkan Zalina. Meski itu tantenya sekali pun. “Ah, kamu saja yang lebay. Pecat saja sekretaris begitu,” kata Nadine. Ethan kembali menghela napas, “Saya yang menggaji Zalina dan saya pemilik perusahaan ini. Tante tidak punya hak untuk ikut campur apa lagi memecat karyawan saya.Ingat, tante itu bisa menjadi tante saya karena tante menikah dengan om Yohan. Dan kalau perlu saya ingatkan, Om Yohan itu hanya adik tiri papa saya!” Ethan menjawab Nadine dengan ketus. Tentu saja dia ingin membela Zalina dia tidak akan membiarkan siapapun menghina dan memarahi Zalina termasuk juga tantenya. Dan lagi memang sejak dulu Ethan kurang menyukai Nadine terlebih ketika Nadine sudah bersikap lewat batas kepada Rania. Tanpa menunggu jawaban untuk kedua kalinya Nadine langsung menarik tangan Karina dan keluar dari ruangan Ethan. Dan saat melewati meja Zalina Nadine langsung mendelik ke arah Zalina dan berbisik ke arah gadis itu. “Kamu boleh dibela oleh Ethan tapi tunggu aku akan segera menyingkirkanmu,” kata Nadine. Kemudian ia pun segera berlalu membuat Zalina mengerutkan dahinya dan menghela napas panjang. Tak lama kemudian Ethan pun langsung membuka pintu dan menyuruh Zalina masuk. “Tanteku tidak berbuat apa-apa kepadamu, kan?” tanya Ethan. Zalina langsung menggelengkan kepala. Tadinya Ia ingin mengatakan apa yang sudah dikatakan Nadine kepadanya. Tetapi rasanya itu tidak perlu. Toh itu hanya sebuah perkataan dan lagi pula pemilik perusahaan ini bukan dia. “Tidak usah mendengarkan perkataan Nadine. Anggap saja angin lalu. Kalau dia melakukan sesuatu kepadamu, kamu harus bilang kepadaku. Jangan diam saja,” kata Ethan. “Tidak, tantemu tidak melakukan apa-apa. Tadi dia memang marah-marah karena aku melarangnya langsung masuk,” kata Zalina. “Itu sudah bagus. Aku memang malas sekali bertemu dengan tante Nadine. Setiap kali bertemu pasti ada saja yang membuat kami bertengkar. Lagi pula dia juga tidak akur dengan mamaku. Dan Mama kurang menyukainya,” kata Ethan.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD