Mendengar apa yang dikatakan Sungjae, tanpa sadar langkah Han Tae terseret mundur. Ucapan itu bagai bom waktu yang menghancurkan seluruh hatinya hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Air mata pun kembali lolos begitu saja. Bibirnya gemetar tak mampu mengungkap sepatah katapun. Nadinya menjerit memanggil Seo Han, meronta dalam penyesalan yang semakin dalam. “Ke—kenapa seperti ini ….” gumamnya dengan bibir bergetar. Hatinya menjerit pilu, membayangkan apa yang dialami Seo Han. Sejenak bayangan ketika Seo Han berbicara tentang ibunya yang meninggal karena bunuh diri pun menguar dalam memorinya, juga ketika Seo Han menelan begitu banyak obat tidur, hingga over dosis dan hampir saja kehilangan nyawanya. Mendadak ketakutan mendera Han Tae. “Tidak, Seo Hanku, tidak ….” Han