Dokter menghela nafas. "Baiklah. Tapi sebelumnya Kamu harus minta persetujuan dari orang tua mu." Kata Dokter. Tia menunduk. Tia terlihat sedih. "Dok, bisa kah kalau gak perlu persetujuan dari orang tua? Karena itu akan membuat mereka sedih dan kemungkinan tidak akan mendapat ijin." Tia memohon. "Saya bersedia membuat pernyataan kalau ini semua kemauan saya tanpa paksaan dari pihak mana pun." Jelas Tia. "Betapa mulia hatimu, Nak. Andai Aku mempunyai putri sepertimu. Orangtua mu pasti bangga memiliki mu, nak." Dokter menyanjung Tia. Tia hanya tertunduk malu. Tia paling tidak suka disanjung. "Oh ya Dok, satu lagi, Tia minta tolong, orangtua Lambok gak usah diberitahu kalau Tia yang menjadi pendonor Kak Lambok." Pinta Tia. Dokter tersenyum. "Saya janji akan melakukan yang terbaik untuk k