Tia sudah berbaring. Pintu ruang operasi terbuka. Beberapa perawat membawa masuk brankar Lambok. "Maaf Bapak dan Ibu, sampai disini saja mengantarnya. Bapak dan Ibu bisa menunggu di ruang tunggu yang tersedia." Kata seorang Perawat. Mama dan Papa mengangguk. "Kita berdoa saja, Ma." Kata Papa. Mereka pun beranjak ke ruang tunggu. Di dalam ruang operasi. Tia melihat brankar Lambok yang di dorong menuju ke arahnya. Tubuh Tia sudah terpasang alat medis. Dokter menghampiri Tia. "Nak, Kamu sudah siap?" Tanya Dokter. Tia mengangguk. Ada rasa sedikit cemas di hati Tia. Tia menghela nafas. "Insyaa Allah Tia siap, Dokter." Tia tersenyum. Tubuh Tia sudah dalam posisi tengkurap. Tia dapat memandang wajah Lambok yang tetap terpejam. Tia terus melantunkan Ayat-ayat Allah dalam hati. Salah seora