Chapter 6

1020 Words
"Sudahlah! Hentikan Leraince, kau boleh berharap tetapi tetap saja Keluarga Earl yang memutuskan nantinya. Jika memang takdirmu akan dekat dengan Yang Mulia pasti akan dekat, jika tidak kau jangan mendendam, ini tidak kusarankan kedepannya. Apa kau paham ini Leraince?" Ucapan Mery membuat anak satu-satunya kini terdiam. Mery membawa gagangan kayu setelah bercanda dengan putrinya. Memulai untuk memasak dikala Leraince lapar, benar apa yang di katakan ibunya bahwa Leraincen tidak diizinkan untuk mendendam, namun tetap saja rasa sukanya terhadap Yang Mulia Putera Mahkota sejak pertama kali di Kota Fresia kemarin membuat Leirance ingin selalu dekat dengan Putera Mahkota. "Tidurlah kembali, aku akan menyiapkan makanan sup lobak kesukaanmu. Kau tahu Leirance? Semanjak hari itu, dimana pertengkaran bibi mu denganku kami sepakat untuk menceritakan semuanya kepadamu. Kau menolak untuk mencegah takdir seseorang, tetapi akhirnya kau menginginkannya. Hanya karena Putera Mahkota tampan? Iya? Benarkan? Sungguh ibumu ini kecewa. Kau cantik, namun ibu jauh lebih ingin kau menikah dengan orang yang mencintaimu," ucap Mery dengan menggerutu. Dirinya menyiapkan bara api di tungku untuk memasak. Kedua mata Leirance saat ini hanya mengeluarkan air mata. Bukan hanya ini sebenarnya alasan ia ingin menjadi keluarga bangsawan. Ia memang ingin bersekolah seperti anak-anak lainnya. Merasakan sekolah Kerajaan yang memiliki beberapa keuangan dan sosial yang menunjang. Sayangnya, Keluarga Earl Brillent memiliki tiga orang putri yang menjadi halangan terberatnya. Bukan Putri Madelia, melainkan adik-adiknya Putri Celsa dan juga Putri Ardelin. Hembusan angin dari mulut Mery Arfold pun terdengar saat dirinya meniupkan arang hingga api membesar. Masakan sup lobak yang kini sedang dalam mangkuk masakan besar pun hampir setengah matang. "Besok aku akan pulang ke Agresia, lagipula minggu depan adalah sekolah Kerajaan Pasti Putera Mahkota sudah bersekolah disana," ucap Leraince kembali. Senyuman dari seorang Mery Arfold pun terlihat, ia sangat memahami akan kondisi putrinya saat ini. Melihatnya ingin sekali bersekolah, jam sudah menunjukkan hampir waktu subuh. Mery harus bergegas kembali ke Keluarga Brillent. Akan sangat bahaya jika Nyonya Countess majikannya mencari dirinya hanya untuk membahas keuangan dapur. "Ibu akan kembali, ingat kembali kata-kata ibu. Jangan lagi-lagi kau memakai sihir kepada Keluarga Afresia," ucapnya setelah menyiapkan sup lobak kepada Leraince, Leraince hanya mengangguk dengan baringan tubuh yang berubah posisi. Melihat ibunya kembali kepada Keluarga Earl membuatnya terdiam dengan memikirkan banyak sekali kesedihan yang ia jalani. Pada waktu itu, pertengkaran ibunya Mery dan juga Bibi Brigit tak mampu terelakkan, hingga akhirnya keputusan Bibi Brigit adalah membawa saudarinya Mery dan juga Leraince kepada Keluarga Earl Brillent. Tentunya Bibi Brigit memohon kepada Yang Mulia Raja untuk memasukkan Mery dan juga Leraince menjadi pelayan di salah satu Keluarga Bangsawan Agresia. Persetujuan dari Raja pun terjadi, tanpa melihat wajah Leraince. Raja menjamin Keluarga Brigit untuk bekerja di Keluarga Earl Brillent. Salah satu rencana dari Brigit pun terjadi, justru Yang Mulia Raquel tidak mengizinkan Brigit ikut campur dalam urusan takdir Putera Mahkota. Ini adalah keputusan Brigit sendiri yang menginginkan Leraince harus bertemu dengan Yang Mulia Raja Jorsh, karena bagaimanapun reinkarnasi Lilith terjadi atas dasar janji Yang Mulia Raja sendiri semenjak peperangan Raja Ferenire, akan ada banyak dampak yang terjadi jika janji di masa lalu tidak terjadi di siklus kelahiran baru, Yang Mulia Raja tidak akan pernah mati. Ia akan selalu hidup selama reinkarnasi Lilith belum terlahir, ini adalah asas siklus kelahiran baru. Tok ... tok ... "Mery, apa kau di dalam kamar? Keluarlah, aku ingin memberikan keuangan minggu ini di Keluarga Brillent seperti biasa," ucap Countess Veliaz Brillent. Ibu dari Putri Madelia, Celsa dan Ardelin. Suara pintu pun terbuka setelah jeda lima menit tidak ada suara. Hampir saja Countess Veliaz meninggalkan kamar bagian para pelayan. "Maafkan saya Nyonya Countess karena saya bangun agak lama, saya kelelahan. Mohon Nyonya Countess Veliaz memaafkan saya," ucap Mery dengan membungkuk hormat memakai seragam Kepala Pelayan. Tatapannya begitu gugup ketika pandangan nanar Countess Veliaz mengarah ke arahnya. "Apa kau lelah? Mery terima kasih untuk segalanya, kemungkinan Leraince akan mewakili Keluarga Earl Brillent berkompetisi meraih prestasi keluarga bangsawan bersama Putri Madelia," ucap Countess Veliaz dengan memberikan senyuman kepada Mery. Countess Veliaz sangat baik, bahkan ibu mertuanya Nyonya Besar Countess Elliot sifatnya sangat tegas terhadap Keluarga Earl Brillent. "Nyonya, apakah ini benar? Maafkan saya Nyonya Countess jika kami melakukan kesalahan, sungguh ini adalah hadiah untuk Leraince yang sangat berbahagia. Kami janji kedepannya akan membawa nama Keluarga Brillent sangat baik, maafkan kesalahan Leraince putriku jika ia memiliki kesalahan dan agak jahil, saya akan mendidiknya dengan baik mulai hari ini," jawab Mery Arfold kepada Countess Veliaz saat ini. "Baiklah, kau silahkan bekerja kembali. Lagipula Putri Ardelin dan juga Putri Celsa sangat tidak suka jika para pelayan sangat lambat dalam bekerja. Terimakasih Mery atas kerja kerasnya, kami begitu merasa bahagia mendapatkan seorang kepala pelayan yang sangat baik," ucap Countess Veliaz kepada Mery. Countess pun pergi meninggalkan Mery di dapur Kastil, membiarkan Mery berdiri dengan melihat tubuh belakang Countess Veliaz dengan kedua pelayan pribadinya yang membungkuk hormat dan tersenyum. Memegang surat lembar kertas untuk putri angkatnya Leraince, entah ini kabar baik atau kabar buruk. Tetapi firasatnya sangat buruk, terlebih pesta dansa untuk Pangeran Eadric akan segera tiba. Bukankah ini sesuatu yang tidak baik jika putri angkatnya bertemu Yang Mulia Raja Jorsh ataupun Putera Mahkota. Mery orang pertama yang menolak perjalanan takdir reinkarnasi untuk Leraince terjadi, tetapi mata penglihatannya dibuka oleh Brigit, inilah yang membuatnya berpikir keras untuk merelakkan seorang Leraince harus masuk ke fase reinkarnasi Lilith. "Nasibmu harus bertemu Yang Mulia Raja Jorsh karena kau terikat dengan fase reinkarnasi Lilith, cukup bertemu saja itu sudah membuatmu terlepas dari ikatan Lilith, entah aku harus bahagia atau tidak. Apalagi harus masuk ke Keluarga Earl Brillent yang terkenal akan kepintarannya. Putri Madelia satu-satunya Putri Brillent yang begitu giat akan belajar. Sudah sangat terkenal akan rumor yang beredar, ia harus bersaing dengan Putri Madelia dan lainnya, harus mencetak prestasi dengan meraih sertifikat atau medali. Seperti nama Keluarga Brillent yang artinya "Brilliant yaitu cemerlang, bersinar." Mery kembali masuk kedalam kamar, mengambil satu buah figura kecil berisikan foto Leraince dan juga Brigit dan dirinya. Menangis ketika melihat foto tersebut dengan bahagia, sebelum Brigit mendapatkan tugas sebagai Penyihir Raja dan juga Mery yang hanya fokus merawat Leraince dan juga Leraince yang masih belajar berjalan. Ingin sekali rasanya Mery kembali ke masa-masa tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD