Chapter 5

786 Words
Raja memutuskan untuk menyuruh Putera Mahkota beristirahat. Tatapannya kini beralih kepada Kenneth, "Kalian bertemu wanita itu dimana?" Tanyanya dengan menatap tajam kepada Kenneth, suara angin berdesir dengan rambut yang mengikuti hembusan angin. Suasana dingin ikut menambah ketegangan Kenneth ketika dirinya ditanya oleh Raja. "Mulai hari ini jaga Putera Mahkota dengan sangat baik, dia sudah mulai tumbuh menjadi pria dewasa sehingga akan sangat banyak yang mengincarnya menjadi suami, terlebih akan di adakan pesta dansa untuk ulang tahunnya. Aku melihat aura penyihir di sekitar tubuhnya, mungkin ini adalah pertahanan mana yang ingin diketahui seseorang, aku tidak tahu dia siapa tetapi yang jelas kekuatannya sama dengan mendiang Yang Mulia Raquel," jawab Raja saat ini. Kekaisaran Afresia memang hampir jatuh pada masa kepemimpinan Ratu Isabel, sayangnya Lord Vada jauh merestui Keluarga Bennedict hingga masa kejayaan hidup hingga saat ini. "Maafkan saya Yang Mulia. Kedepannya keamanan untuk Putera Mahkota akan ditingkatkan," ucap Kenneth kepada Raja ketika dirinya berbicara kepada Raja. Sebuah buku tertutup setelah Putri Madelia menutup buku yang ia pelajari. Membaca buku yang ia baca. "Rupanya ini tidak buruk, melihat banyak sekali kejadian aku bisa belajar lagi. Benar-benar berguna rupanya aku menjual info dari Keluarga Brightpearl, terlebih kematian Putri Zenith, kasihan dan sungguh malang. Lagipula ini pun takdirnya," jawab Putri Madelia dengan menghela napas pendek. Salah satu pelayan Mery Arfold pun memasuki ruangan Putri Madelia, membawakan teh rosella mint dengan aroma khas. "Bibi, bukankah yang melayaniku adalah Leraince? Kenapa Bibi Mery ada disini?" Tanya Putri Madelia kepada salah satu kepala pelayan di Keluarga Earl Brillent. "Kebetulan Leraince sedang izin pulang karena memang ada urusan, mungkin dua hingga tiga hari. Maafkan saya Tuan Putri, karena ini sangat mendadak," jawab Mery kepada Putri Madelia. Keluarga Earl Brillent adalah Keluarga Earl tujuh keturunan dari Kerajaan Agresia, yang selalu mendapatkan prestasi keluarga bangsawan. "Baiklah, terima kasih Bibi Mery atas tehnya. Aku bisa tidur nyenyak sekarang, masa belajarku sudah usai dan aku akan beristirahat," ucap Putri Madelia kepada Mery Arfold. Mery Arfold kembali menaruh beberapa keramik teh dengan teko hingga cangkir untuk dibersihkan di dapur. Akan sangat berbahaya jika Keluarga Earl mengetahui di dalam teh ada obat tidur. Ia sengaka menaruhnya karena Mery ingin melihat putrinya Leraince, Mery pun kembali ke ruangan kamar setelah semuanya selesai untuk di kerjakan, beberapa pelayan pun sudah mulai terlelap karena malam ini sungguh melelahkan. Melayani Kastil yang lumayan besar dan juga melayani Keluarga Earl Brillent. Mery Arfold pun membuka pintu antar dimensi ke Afresia. Sebuah rumah sederhana yang dibuatkan oleh Brigit terletak di Wilayah Arandèl. Rumah sederhana dengan taman kecil dan juga berisikan tempat tidur, hingga meja belajar yang sudah ia siapkan. Mery Arfold membangunkan putrinya Leraince yang saat ini sedang tertidur pulas, "Bangunlah Leraince, ada yang harus ibu katakan kepadamu sebelum bibimu Brigit datang kepadamu," ketusnya menjulurkan tangan kanan kepada Leraince dengan menepuk kaki kiri Leraince saat ini. "Ibu? Kenapa kau disini? Maafkan aku ibu, aku sudah berbuat terlalu jauh kali ini. Kemungkinan sihir darimu akan ketahuan oleh Yang Mulia Raja, aku menggunakannya setelah bertemu Pangeran Eadric," Leraince terbangun dengan duduk di ranjang, ditambah ekspresi cemberut, bibirnya terlihat polos dengan tatapan bersalah. Sayangnya Mery begitu tegas atas apa yang Leraince lakukan, ini akan sangat bahaya jika Raja mengetahuinya. "Kau tidak boleh memakai sembarangan sihir lagi di sembarang Keluarga Bangsawan," gertak Mery Arfold kepada Leraince saat ini. Suara cubitan kecil di tangan kanan Leraince oleh ibunya dengan nada bercanda, Leraince yang tertawa melihat ibunya kesal kepadanya. Ia sering sekali berbuat jahil supaya ibunya mendadak kesal. Sungguh Leraince anak yang jahil. "Tuan Putri Madelia menanyakanmu, lebih baik kau beristirahat hanya beberapa hari. Jangan lupa kau hanya boleh memakai sihir ketika kau berada di Agresia. Jangan sampai Keluarga Earl mengetahui bahwa kita adalah penyihir. Apa kau paham?" Sentakan Mery Arfold membuat senyum Leraince semakin menyeleneh. "Ibu, aku lapar ... apa kau bisa menyihir beberapa makanan? Aku sangat lapar. Maafkan aku ibu, Putera Mahkota sangat tampan. Tuan Putri Ardelin dan Tuan Putri Madelia mengajariku beberapa buku. Tuan Putri Madelia sangat baik kepadaku, aku melihat Putera Mahkota ia sangat tampan." Putri Madelia memang selalu menginginkan yang terbaik, Yang ia inginkan adalah menjadi anak pertama yang membuat harum nama Keluarga Earl Brillent. Terlebih ia memiliki dua orang adik, Putri Ardelin pun sudah memberikan buku kepada Leraince. "Ibu ... aku ingin menjadi salah satu anak Keluarga Earl Brillent supaya bisa semakin dekat dengan Putera Mahkota." "Leraince, jika kau ingin belajar. Belajar saja terlebih dahulu, bagaimanapun ibu bekerja di Keluarga Earl, jangan memiliki permintaan yang aneh-aneh, Putera Mahkota memang sangat tampan, terlebih ia pintar. Ia pun terkenal di kalangan putri bangsawan. Ingat Leraince, Keluarga Earl sudah baik kepada kita. terlebih Tuan Putri Madelia dan Tuan Putri Ardelin sudah mau memberikan beberapa buku, Keluarga Earl Brillent terkenal dengan kepintarannya. Apalagi kau sudah kenal dengan Tuan Putri Madelia."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD