Chapter 21

1020 Words
Setelah Putri Ethelyn mandi, dirinya pun dibantu para pelayan untuk memakai pakaian ganti. Memandang kesekitar lalu kembali duduk di atas ranjang miliknya, ada Peri Leci yang siap menceritakan akan kisah ayahnya. Ini hal yang sangat di tunggu-tunggu tentunya oleh Putri Leci. "Apa kau sudah siap mendengarkannya. Aku akan menceritakan mendiang Ratu Virginia dan ayahmu." Putri Ethelyn pun tersenyum, tentu saja ia tersenyum, Putri Ethelyn terlalu bersemangat akan ayahnya. "Yang Mulia Raja Rederick adalah Raja Agung yang pernah kami temui. Ia sangat baik, tidak pernah pilih kasih. Padahal Ratu Virginia yang memintanya untuk menjadi seorang suami. Ia memenangkan pengamanan Wilayah Eloise ketika Perang Raja Ferenire atas pemerintahan Raja Ferenire. Perang itu sangat menyeramkan, banyak sekali yang tewas. Bahkan Raja pertama Eloise pun tewas bersama Yang Mulia Ratu. Tuan Putri, kumohon jangan katakan kepada Yang Mulia jika saya menceritakan kisah ini." Tak lama suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan. Peri Leci pun panik lantaran ia ketakutan oleh Austin dan juga Raja Rederick karena menceritakan kisah akan Kerajaan Eloise. Peri Leci pun dibuat tenang oleh Putri Ethelyn, dirinya duduk diatas ranjang dengan napas lega. Raja menyuruh beberapa pelayan untuk memberikan teh bunga rosella untuk diminum oleh Putri Ethelyn. Setelah ia dan Raja Rederick serta rombongan Kerajaan Eloise berkeliling Wilayah Eloise. "Sepertinya Kerajaan Eloise ini sangat luas, apa kau ingin berkeliling denganku, Peri Leci?" "Saya? Jika anda tidak keberatan Tuan Putri, saya akan memperkenalkan beberapa Ruang Istana untuk anda." Beberapa pelayan pun datang untuk mendandani Putri Ethelyn, meriasnya dengan warna pita senada. Memakai gaun untuk berkeliling Istana Eloise. Di sisi lain Raja Rederick menemukan Austin di kediaman Taman Belakang Kastil. Menemukannya serta menghampirinya hanya untuk mengobrol. "Tuan Putri Ethelyn akan memasuki sekolah bersaing dengan beberapa putri dan pangeran keluarga bangsawan, ia akan bertemu dengan Putera Mahkota Eadric dan juga Tuan Putri Madelia dari Keluarga Earl, Keluarga Earl selalu unggul dalam bidang prestasi sekolah. keturunannya selalu memberikan yang terbaik membawa nama keluarga. Tuan Putri Ethelyn masih harus mempelajari kelas bangsawan. " "Aku sudah berbicara kepada pihak Sekolah. Putri Ethelyn akan datang di ajaran semester kedua, mungkin akan telat tapi ini akan lebih baik sebagai seorang Putri dari Kerajaan Eloise, ia akan membawa nama Kerajaan Eloise dan nama Kerajaan Andeleusia." Tak berselang lama Austin melihat Putri Ethelyn yang berjalan bersama Peri Leci untuk berjalan-jalan. Melihat-lihat beberapa patung dan juga lukisan di dalam Istana. "Sepertinya dia sudah sembuh Yang Mulia Raja. Maafkan saya yang membuat Tuan Putri Ethelyn terkejut ketika di penginapan, saya harap Yang Mulia Raja mau memaafkan saya," ucap Austin kepada Raja Rederick. "Kini tugasmu untuk mengajarkan sejarah beberapa Kerajaan untuknya, ia membawa nama Kerajaan Andeleusia dan Kerajaan Eloise. Aku akan mengecek beberapa dokumen di Ruang Kerja." "Baik Yang Mulia Raja, semoga Yang Mulia Raja dan Kerajaan Eloise semakin sejahtera." Raja Rederick pun pergi menuju Ruang Kerja miliknya. Di ujung lorong Austin melihat lukisan dan menunggu Putri Ethelyn. "Tuan, apakah Tuan yang berada di Penginapan itu?" Sapa Putri Ethelyn dengan memulai percakapan kepada Austin. "Anda benar Tuan Putri, izinkan saya untuk memperkenalkan diri. Saya Austin De Rough, penasihat Raja dan juga guru pendamping untuk mengajari anda Tuan Putri Ethelyn." "Guruku? maaf Tuan Austin, aku belum memberi hormat kepada anda," ucap Ethelyn dengan membungkukan tubuhnya dan melebarkan gaunnya saat ini. Austin hanya membalasnya dengan tersenyum ketika melihat Putri Ethelyn. 'Benar-benar sangat mirip dengan Yang Mulia Ratu Allice,' Austin membatin. Tatapan Austin membuat Putri Ethelyn salah tingkah. Dirinya pun memanggil-manggil Austin saat ini. Wajah Austin sangat sulit berpaling dari wajah Putri Ethelyn, sehingga Peri Leci meniupkan cahaya. "Sadarlah Austin, jangan melamun tentang Yang Mulia Ratu Allice, kau sedang berbicara dengan Tuan Putri Ethelyn. Ya ampun Austin, Kerajaan Eloise memilihmu menjadi penasihat Raja Rederick," gerutuan Peri Leci dengan berbisik pelan meniupkan cahaya di hadapan wajah Austin. "Ma-maaf Tuan Putri saya sedang banyak pikiran, apakah Tuan Putri sedang berkeliling?" "Benar Tuan Austin," jawab Ethelyn dengan suara lantang, terlihat garis bibirnya sangat malu-malu. Bahkan tatapannya terlihat lembut dengan malu. "Panggil saja Austin, jika tidak keberatan biarkan saya mengantar Tuan Putri mengenalkan Kastil Istana Eloise. Berikut dengan sejarah Kerajaan Eloise." "Jika anda tidak keberatan Tuan Austin, oh tidak! Maksudku Austin. Semoga Eloise selalu memberkati anda." Austin dan Ethelyn pun berjalan mengelilingi Kastil Istana, terlebih Austin yang mengantar Ethelyn untuk menceritakan setiap lukisan dan juga kisah Kerajaan Eloise. Satu jam mereka berkeliling, tentunya membuat Putri Ethelyn kehausan, sehingga Peri Leci memberikan minuman sesekali kepada Putri Ethelyn, "Kita akan belajar berdansa Austin? Bukankah itu sangat sulit?" Tanya Putri Ethelyn kepada Austin. Austin pun mengiyakan ucapan Putri Ethelyn, "Benar. Kita akan belajar tata krama Kerajaan Bangsawan, mempelajari musik, berdansa hingga berpidato dan tata cara duduk, berbicara dan juga berjalan, masih banyak yang lainnya Tuan Putri Ethelyn." "Mulai besok sepertinya, lebih cepat lebih baik. Saya akan memanggil guru-guru terbaik untuk Tuan Putri, selama satu bulan hingga tiga bulan Tuan Putri harus pintar," ucap Austin dengan lantang. Senyum bibirnya terlihat di hadapan Putri Ethelyn. "Tuan Putri, kami memiliki bunga khusus di Eloise. Namanya bunga fresia. Sebentar aku akan memetiknya untuk anda," ucap Peri Leci kepada Putri Ethelyn. Putri Ethelyn pun melihat Peri Leci terbang ke arah Taman Kastil Eloise, memetik salah satu bunga cantik bernama fresia. Peri Leci pun memberikannya kepada Putri Ethelyn dengan bentuk bouqet bunga dan bandana bunga fresia. Austin yang melihatnya hanya tersenyum dengan memuji Putri Ethelyn. "Bunga ini adalah bunga fresia. Ada daratan bernama Afresia, jika Tuan Putri mengenal Afresia pasti Tuan Putri akan menyukainya." "Afresia?" "Benar, Afresia dan Agresia sangat indah. Jika Tuan Putri mengetahuinya pasti akan menyukainya." "Apakah itu nama Kerajaan juga?" Tanya Putri Ethelyn kepada Austin. Peri Leci pun menjawabnya dengan semangat, "Benar. Nama Kerajaan Afresia dan Kerajaan Agresia dan ada Raja dan Putera Mahkota yang sangat tampan." Austin pun menjepitkan pakaian Peri Leci yang terbang dengan memasukkannya kedalam kantung seragam miliknya. "Tuan Putri Ethelyn sangat baru. Jadi biarkan saya saja yang menjelaskan akan Keluarga Bangsawan." Suara tertawa ceria dari Putri Ethelyn pun terdengar seraya membawa bunga mengobrol bersama Austin dengan menceritakan berbagai kisah akan cerita Kastil Eloise sepanjang lorong Kastil Istana. Dari jauh Raja Rederick melihat kebersamaan Austin dan juga Ethelyn, Austin seseorang yang bijak selama menjadi Penasihat Ratu Virginia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD