Chapter 12

981 Words
Kerajan Eloise adalah Kerajaan kedua di sebrang Andeleusia. Raja Amung menghadiahkan kepada Mendiang Raja Roux Eloise sebuah Kastil Istana. Berada di lokasi yang sama dengan Andeleusia. Titah Raja turun kepada Rederick setelah ia menikahi Putri Virginia, Virginia meninggal akibat sakit yang ia derita karena wabah. Hingga Kekaisaran turun dan Raja Rederick selaku suaminya yang saat ini berkuasa. Peperangan Raja Ferenire membunuh Raja Roux Eloise beserta Ratu Zinnia ketika berada di Argesta. Menghadiri sebuah acara jamuan makan malam bersama Ratu Janish. Langkah kakinya menemani Putri Ethelyn yang kini berjalan mengalungkan tangannya di siku Raja Rederick. "Maafkan ayah atas masa lalu, sekarang kau sudah kembali, bagaimanapun ayah dan ibu selalu menyayangimu, Putri Ethelyn." Tangisan Putri Ethelyn keluar ketika dirinya mendengar ucapan Raja Rederick. Raja saat ini hanya bingung melihat keadaan Putri Ethelyn yang selalu menanyakan ibunya. Perasaannya harus ia tahan, melihat Putri Ethelyn menangis rasanya tak tega jika membiarkannya menangis seperti ini, tetapi ada satu hal yang harus tetap Rederick lakukan. Tugas dari Yang Mulia Amung adalah yang utama, "Jika kau ingin marah, lakukan saja jika kau mau meluapkan semuanya. Lagipula ini semua kesalahanku, sangat wajar jika kau marah," ucapnya dengan memalingkan wajah. Raja pun berjalan mendekati sungai untuk melihat keadaan sekitar. Seperti apa yang dia duga Raja akhirnya memejamkan mata sesekali dengan melihat sungai dan menghela napas panjang lalu menutup membuka matanya kembali. Putri Ethelyn berlari menuju kastil istana tangisan Putri Ethelyn kini berurai dengan rasa kekecewaan yang sangat besar kepada Raja. Raja akhirnya memutuskan untuk tetap berada di sekitar Taman melihat pemandangan dengan memikirkan kembali hatinya yang rapuh. Dari jauh Raquel melihat pemandangan Raja Rederick bersama Arlion. Mengintip dari balik akar pohon dan semak belukar. "Memang benar sangat mirip, ini sangat mirip sekali dengan Allice." "Ia sangat mirip dengan ibunya, Sepertinya Rederick menyukainya, apakah ini akan baik kedepannya, Yang Mulia Ratu sudah mengetahui bahwa putrinya berada di Kerajaan Eloise?" "Kau ini! Jangan berisik. Lagipula Allice memang takdirnya seperti itu. Ini putrinya Ethelyn bukan Allice," ketir Raquel dengan suara kesal kepada Arlion. Melihat suaminya yang rewel dengan mengintip Rederick dan juga Ethelyn saat ini membuat Raquel sepertinya harus turun tangan. "Amungke benar-benar melakukan hal fatal." "Maksudmu?" "Kenapa Ethelyn di pertemukan oleh Rederick, banyak sekali pria yang tidak memiliki istri. Ethelyn akan bertemu dengan beberapa Raja dan juga Pangeran hingga Putri bangsawan," ucap Raquel kembali kepada Arlion. "Sudahlah, lebih baik kita pulang saja. Itu urusan mereka, lagipula Rederick yang menyetujui janjinya bersama Amungke, kita pulang saja ke Mansion," ajak Arlion kepada Raquel dengan memegang tangan Raquel. "Sebenarnya Leraince sudah bertemu dengan Yang Mulia Raja Jorsh dan Putera Mahkota Eadric ikatan dari Raja Jorsh sumpahnya di masa lalu sudah selesai. Ia akan bertemu di pesta dansa, Tuan Putri Ethelyn selalu di jaga oleh Raja Rederick. Raja Rederick sangat tegas dan selalu menginginkan Putri Ethelyn yang terbaik, Raja Amung tidak salah memilih Raja Rederick untuk selalu melindungi Putri Ethelyn, lagipula aku menyetujuinya ia di jaga Raja Rederick. Allice pun menyetujuinya jika putrinya di jaga oleh Kerajaan Eloise." Romansa sejuk berada di sekitar Kerajaan Eloise. Suasana Andeleusia begitu indah, banyak rumput-rumput hijau dengan bunga-bunga bermekaran. Beberapa pohon maple yang berguguran dengan daun yang terjatuh di sekitar sungai. "Benar-benar merepotkanku, Putri Ethelyn pasti bersedih melihatku seperti ini. Padahal cerita aslinya bukan seperti ini, berbohong demi sumpah bersama Raja Amung, sungguh merepotkan," ucap Raja Rederick menyiku kedua tangannya kebelakang. Putri Ethelyn masih berlari memasuki Kastil Istana. Beberapa pengawal hanya melihat namun tanpa pergerakan. Hingga Putri Ethelyn tersungkur karena gaun yang ia kenakan terinjak, dirinya pun menangis karena mendengar cerita ayahnya. Raja Rederick berjalan menuju Kastil Istana. Melihat Putri Ethelyn yang kini bersimpuh menangis hanya mampu menghela napas panjang. "Pelayan," panggilnya dengan memanggil beberapa pelayan. "Ya, Yang Mulia Raja." "Bawa Putri Ethelyn ke ruangan kamarnya hingga keadaannya membaik. Aku tidak ingin membiarkan lorong ini di hiasi dengan tangisan, lagipula ia sudah berdandan cantik untukku. Sangat sayang jika wajahnya terhapus karena air mata," ucap Raja Rederick menyeru beberapa pelayan membawa Putri Ethelyn untuk dibawa ke ruangan kamar. Beberapa pelayan akhirnya membawa Putri Ethelyn kembali ke ruangan kamar. Tanpa membalik ke arah Raja. Raja Rederick pun kembali ke ruangan kerja miliknya. Ia tahu bahwa Raja Amung menyaksikannya di atas ruangan kerja. Membiarkan seorang Rederick bersama anaknya. Rederick pun berjalan menuju ruangan kerja di lantai dua. Menaiki tangga dengan karpet merah serta pajangan hiasan berukiran warna emas, banyak sekali lukisan dari keturunan terdahulu. Dari zaman Kekaisaran Raja Roux Eloise. "Kupikir kau menyukai Ethelyn," ucap Raja Amung dengan membalikkan tubuhnya saat ini. Memakai surau berwarna putih, rambut berwarna putih perak, dengan ruangan harum bunga fresia. "Bukankah itu tidak di izinkan." "Aku tidak pernah bicara itu tidak pernah dilarang, rasa cinta bisa hadir kapanpun. Kau yang selalu berbicara akan selalu setia dengan Virginia," jawab Raja Amung kepada Rederick. "Apakah Yang Mulia Ratu mengetahuinya?" "Allice?" "Dia belum mengetahuinya. Lagipula Allice sedang hamil saat ini," jawab Raja Amung dengan melihat pemandangan sekitar. "Hamil? Lagi?" "Benar, ini kehamilan yang ke lima setelah kemarin melahirkan bayi kembar. Ethelyn memiliki adik di Andeleusia." "Peri Leci melatihnya untuk Ethelyn bersekolah di sekolah Kerajaan nantinya, dia juga sedang mempelajari tata krama bangsawan sebagai Putri dari Kerajaan Eloise," ucap Raja Rederick. "Apakah kau mengizinkanku menjadikan Putri Ethelyn sebagai putriku?" "Allice memang menyetujuinya, akupun menyetujuinya, kau seorang Raja yang tegas dan mampu melindungi Putri Ethelyn." "Terimakasih, ini adalah kehormatan untukku menjaga Tuan Putri Ethelyn." "Kau akan bertemu Raja Jorsh dan Raja John serta beberapa Raja lainnya, Rederick." "Putri Ethelyn akan selalu aman, lagipula ia sudah menemukan Taman Andeleusia dan juga Taman Virginia. Ia akan selalu ke Taman Virginia dan Andeleusia atas izinku. ia selalu berada di Kerajaan Eloise, suatu hari ia akan ke Kerajaan Andeleusia. Karena taman itu adalah perbatasan dua Kerajaan." "Ia sudah menemukannya, Putri Ethelyn akan selalu bisa bertemu ibunya. Ibunya sudah mengetahuinya, dan ia akan selalu bertemu dengan ayah dan ibunya. Terimakasih Rederick, kau selalu menjaga Putri Ethelyn," ucap Raja Amung kepada Raja Rederick saat ini.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD