Chapter 19

1260 Words

Dhafa memainkan jantung seorang yang dibunuhnya. Sesekali dirinya akan menusuk-nusuk jantung yang dilepaskan olehnya dari d**a pria tersebut, sebuah kenikmatan tidak terhingga bagi dirinya melihat bagaimana pria yang baru saja dibunuhnya berdarah, bola mata sudah keluar, jantung yang berada digenggamannya sekarang, juga melihat lidah pria itu tergeletak tak berdaya di atas lantai.   Dhafa melemparkan jantung pria yang dibunuhnya secara kasar. Menatap ke luar jendela, menampilkan pemandangan malam yang sangat indah. Ia berada di salah satu rumah eksekusi tempat ia sering membunuh, ia tidak akan ceroboh dengan membunuh pria ini di kediaman pria tersebut.   Dhafa berjalan secara kasar, menuju pintu keluar dan melangkah memasuki mobilnya. Biar saja mayat pria itu diurus oleh anak buahnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD