“Ma, mau ngomong apa sih? Nggak enak ninggalin Indra sama Erlan,” tanya Giana setengah berbisik. Maria mengajak Giana pergi ke dapur agar bisa bicara tenang dengan putrinya. “Sejak kapan Indra kembali ke hidup kamu? Kalian balikan? Kenapa nggak cerita sama Mama, Giana?” “Ma, satu-satu nanyanya. Aku jadi bingung mau jawab yang mana.” “Cepet jelasin sama Mama, kenapa kamu pulang sama Indra?” Maria nampak penasaran. Giana menghela napas pelan, ia tidak bisa berkelit lagi jika Maria sudah menginginkan sesuatu. “Indra datang ke toko tapi Giana nggak ada. Terus dia datang lagi dan aku berusaha bersikap biasa saja sama dia. Sejak saat itu kami mulai berkomunikasi lagi.” “Kamu tau kan kalau dia itu suami orang.” “Ma, Indra belum menikah. Mamanya meninggal dan dia memutuskan buat batal menika