Kepergok

1075 Words
"Kak Fares?." Firna bergumam pelan menyipitkan matanya berusaha melihat dengan jelas sepasang manusia yang naik motor bersama sedang berhenti di lampu merah yang kebetulan berada didepan mobil mamah nya. "Mah, itu kak Fares." "Fares?." "Dia boncengan sama cewek." d**a Firna tiba-tiba terasa sesak, bisa-bisa nya Fares membonceng cewek lain selain dirinya bahkan tanpa sepengetahuan nya. Dari belakang terlihat jelas jika cewek itu berpegangan pada kedua sisi pinggang Fares dengan badan yang mencondong kedepan. "Gak bisa dibiarin." Baru saja hendak turun lampu lalu lintas kembali hijau membuat beberapa kendaraan yang berada dibelakang mobil Melodi langsung menghidupkan klakson mereka. Melodi kembali menjalan kan mobilnya karna mengejar motor Fares yang sudah lebih dulu jalan, Melodi sengaja mempercepat laju mobilnya kemudian menyalip motor Fares dengan memberikan peringatan klakson mobilnya. Fares yang tiba-tiba disalip oleh mobil repleks langsung menepikan motornya begitu mobil milik Melodi berhenti dipinggiran jalan. "Orang ngapa dah, gila kali ya." Ucap Tessa gereget dengan si pemilik mobil yang menghalangi jalan mereka. Fares yang awalnya bingung seketika terperangah melihat dua orang yang turun dari mobil tersebut. Fares langsung turun dari motornya dan menghampiri dengan cepat kedua orang itu. "Mamah, Firna." "Siapa dia kak?." "Kamu berani selingkuh dibelakang Firna, Fares?!." Melodi bertanya dengan nada yang ketus pada menantu nya. Fares menggeleng cepat. "Bukan, aku gak selingkuh demi Allah, Mah. Dia temen lama aku, aku mau ambil stok kopi sekalian nebengin dia pulang karna searah." Ucap Fares berusaha menjelaskan agar istri dan mertua nya tidak salah paham. "Yaampun Fares, zaman sekarang kan banyak gojek online, ngapain juga harus bareng sama kamu, kamu jadi laki-laki jangan tolol." Sikap asli melodi yang ceplas-ceplos keluar karna geram dengan ucapan Fares. "Aku gak suka liat kakak sama cewek lain." Ucap Firna raut wajah nya tampak kecewa pada suaminya. "Na, gue sama sekali gak ada maksud apapun." "Tapi tadi aku liat dia pegangan sama kakak." "Dia gak biasa naik motor, Na. Takut jatoh." Melodi yang sudah geram semakin dibuat geram oleh jawaban Fares. "Kalo gak bisa naik motor kenapa gak naik taksi aja, gak punya uang atau gimana?." Melodi yang mendengarkan nama nya di berdebat kan akhirnya menghampiri tiga orang itu. "Maaf, ini kaya nya kalian cuman salah paham aja deh." Melodi ikut menimbrung kedalam pembicaraan mereka. "Kamu, kamu tau gak Fares sudah punya istri. Bisa-bisa nya kamu ngedeketin suami orang, gak tau malu." Cerca Melodi pada Tessa. "Sa, lo tunggu aja, gak usah ikut campur." Ujar Fares dirinya tidak ingin permasalahannya semakin runyam. "Kenapa kamu, takut saya maki-maki dia?" "Mah, kita bahas masalah ini dirumah ya. Gak enak diliat orang yang lewat." Ucap Fares sadar jika mereka menjadi opsi perhatian orang-orang yang melintas. "Na, jangan salah paham dulu ya. Nanti gue jelasin sejujur-jujur nya dirumah." Fares memegang tangan istri nya berusaha meyakinkan. Firna melunak bukan karna langsung percaya begitu saja tapi karna ucapan Fares memang ada benarnya, tidak enak juga mereka berdebat dipinggir jalan seperti ini. "Mah. Kita pulang aja ya, tunggu kak Fares jelasin semua nya dirumah." Ajak Firna membujuk mamah nya. "Saya tunggu kamu dirumah." Melodi langsung menarik tangan Firna kembali masuk ke mobil lalu pergi dari sana meninggalkan Fares dan Tessa yang diam membisu. "Res." "Sa. Sorry, gue pesenin lo gojek aja ya." "Lo gak bisa anterin gue dulu ya, padahal bentar lagi." "Gak bisa. Gue gak mau mertua gue makin marah, lo liat kan gimana dia karna salah paham." Ujar Fares selesai memesankan gojek online untuk Tessa. Fares menunggu hingga gojek pesanannya sampai, Tessa mau tidak mau akhirnya pulang bersama gojek online itu. "Sorry ya, Sa." Fares sedikit merasa tidak enak pada Tessa. "Gapapa, Res. Gue duluan ya, lo hati-hati." Setelah Tessa pergi dengan gojek Fares pun langsung menjalan motornya melaju dengan kecepatan yang lumayan cepat menuju rumah nya. ***** Fares menatap istri dan mertua nya yang hanya diam setelah mendengar semua penjelasan bahkan cerita bagaimana dirinya dan Tessa bertemu di kafe, tapi Fares tidak memberitahukan jika Tessa adalah mantan nya. "Mamah gak habis pikir sama kamu. Kamu itu kan tau sudah punya istri harusnya kamu membatasi diri untuk berinteraksi ke cewek lain dong, Res." Melodi kembali tenang, tapi dirinya tidak membenarkan tindakan Fares. "Iya, Mah. Fares berusah mengintrofeksi diri atas kejadian tadi." "Minta maaf sama istri kamu karna udah bikin dia sakit hati." Perintah Melodi. "Na, gue minta maaf untuk kejadian tadi, gue sama sekali gaada hubungan apapun." "Aku percaya sama kakak, sebagai seorang istri jelas aku cemburu liat suami nya sama cewek lain, tapi kalo kak Fares memang gak ada niat apapun dan udah jujur sama aku, aku maafin." Fares memeluk Firna yang duduk disamping nya. "Makasih, Na. Gue usahain kejadian kaya tadi gak ke ulang lagi." Ucap Fares. "Gua gue mulu, greget mamah denger nya dari tadi. Kalian ini udah nikah hampir dua tahun loh, masa mau kaya gitu terus." Tegur Melodi. "Kak Fares kadang pake aku kamu kok, Mah." Firna berusaha membela suami nya. "Dibiasain dong, nanti kalo kalian punya baby lagi masa iya masih gua gue kaya gitu. Kan gak enak didengar." "Fares coba biasain." "Harus itu." Meskipun melodi terbilang cukup ketus tapi percayalah apa yang dirinya lakukan dan ucapkan sekarang semua nya demi kebaikan mereka dimasa depan. Fares menghela nafas pendek entah sampai kapan mertua nya disana, Fares selalu kurang nyaman jika ada orang tua Firna dirumah mereka, bukannya Fares songong atau tidak tau diri hanya saja ucapan-ucapan yang didengarnya kadang membuat dirinya muak. "Mamah harap kalian bisa lebih baik." Ucap Melodi tiba-tiba berdiri dari duduk nya mengambil tas dengan merk Chanel miliknya yang tadi nya diletakan dimeja. "Mamah mau pulang dulu, jam tujuh nanti mamah ada janji ketemu orang soalnya." Lanjut nya tidak lupa mencium putri nya sebelum pergi. "Hati-hati, Mah." "Baik-baik ya sayang, kalo ada apa-apa kabarin mamah apapun itu." "Mamah tenang aja, ada Fares." "Ya sudah, mamah pulang ya." Fares dan Firna mengantarkan melodi sampai kedepan rumah melambaikan tangan saat mobil melodi keluar dari halaman rumah mereka. Fares akhirnya bernafas lega setelah mertua nya pulang. Kedua nya kembali masuk kedalam rumah, lalu duduk disofa lagi. "Kak Fares udah makan?." Tanya Firna memecah keheningan diantara mereka. "Belum." "Mau makan sekarang? Tapi aku masak dulu soalnya aku belum nyiapin apapun karna pergi sama mamah." Ucap Firna. "Masak aja, nanti sekalian sama Jino dia juga belum makan masih—." Fares diam sejenak dirinya lupa sesuatu. "Gue lupa Jino masih di cafe, Na." Padahal tadi niatnya setelah ambil stok kopi Fares akan langsung kembali ke cafe menjemput Jino sekalian pulang. Tapi karna kesalah pahaman tadi dirinya jadi lupa dengan Jino, sahabatnya. To be continude
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD