Moza tak lagi peduli apakah nanti Edham akan mencarinya atau tidak. Yang ada di kepala Moza saat ini adalah dia harus segera meninggalkan tempat ini jika tidak ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri akan fakta menyakitkan terkait perjodohan sang kekasih dengan wanita anggun yang tadi dilihatnya. Perlahan langkah kaki Moza menuju pintu keluar, menyibak kerumunan para tamu undangan. Tak ada tangis meski hatinya sakit juga d**a yang terasa sesak. Kaki pun seolah tak mampu menahan tubuhnya. Moza tidak mau terlihat menyedihkan di mata orang lain. Di luar ballroom, Moza sempat berdiri beberapa menit demi menormalkan dirinya. Ia hirup napas sebanyak-banyaknya sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan tempat menyakitkan ini. Siapa sangka jika kehadirannya yang tak diharapkan di pesta ini ju