"Pasti di sana sudah malam. Perbedaan Jakarta dan New York 'kan 12 jam." "Please." Melisa mendesah pasrah kemudian ia mengambil ponselnya dan mencari kontak sahabatnya setelah menemukan kemudian ia menghubungi. "Loadspeaker, please!" Melisa menuruti perintah Gavril dan menjauhkan ponselnya dari telinga. 1 detik 2 detik 3 detik "Halo, Mel." Sapa Angel di seberang sana dengan suara bergetar. Angel sampai sekarang belum tidur, perdebatan dengan keluarganya tadi membuat Angel sampai sekarang menangis dalam diam, bayangan tamparan Andri masih sangat jelas di otaknya. "Are you okay, Ngel?" Sepersekian detik terjadi keheningan, Gavril dan Melisa menunggu jawaban Angel. Angel menggeleng meski Melisa tak dapat melihatnya. "I'm not okay, but i'm strong. Trust me. Hehehe." Inilah Angel, ia