Pagi ini Nina sibuk mendandaniku. Katanya aku harus membangun kesan pertama yang baik. Dia sibuk memoles wajahku dengan sedikit make up. Dia juga memaksaku untuk memakai lipstik. Kemudian dia berlari ke rumahnya dan kembali sambil membawa beberapa tas dan sepatu. “Cepat coba! mana yang cocok sama kamu.” perintahnya Nina menjadi super sibuk. Dia terlihat seperti seorang Ibu yang menyiapkan anaknya di hari pertama sekolah. Setelah semua proses yang terasa melelahkan itu selesai, Nina menghadapkanku ke cermin. Aku takjub melihat bayanganku sendiri. Aku terlihat anggun dalam balutan kemeja dasar katun berwarna abu-abu, dipadu dengan rok hitam setinggi lutut. Riasan make up juga membuat wajahku terlihat segar dan cerah. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku berdandan seperti ini. “Kamu c