Pria itu mengucapkan terima kasihnya kepada si wanita tua penjual buah karena dia telah di berikan sekantung penuh buah-buahan karena telah menolongnya, Edwyn bergegas kembali ke toko milik Gabriel untuk menjemput Alissa pulang ke rumah.
Kembalinya Edwyn ke toko milik Gabriel membuatnya terkejut sebab toko itu terlihat begitu ramai, Edwyn takut sesuatu terjadi kepada Alissa sehingga membuat langkahnya dengan cepat beranjak menuju toko tersebut.
“ Ada apa, apa yang terjadi.?” Tanya Edwyn pada kerumunan orang-orang disana.
“ Di dalam sana ada makhluk aneh, Gabriel memberitahu kita semua untuk melihatnya.” Jawab pria itu.
Edwyn sudah mulai curiga jika yang di maksud Gabriel adalah Alissa, tapi bagaimana mungkin hal itu bisa di ketahui olehnya sedangkan Alissa sangat kuat dan bisa membuat mereka semua membeku seperti yang selalu dia lakukan kepadanya.
Edwyn sudah berhasil masuk ke dalam melewati banyaknya orang-orang yang penasaran ingin melihatnya, rupanya Alissa mengurung diri di dalam kamar kecil dan Gabriel berada di depan pintu berusaha untuk mendobrak.
“ Hentikan, jangan membuat semuanya menjadi rumit.” Sahut Edwyn berusaha menarik Gabriel untuk berhenti.
“ Kau pasti sudah tahu kan kalau gadis itu bukan manusia, dia persis seperti Elf dan yang paling membuatku yakin setelah melihatnya pingsan dan topi yang dia kenakan jatuh sehingga membuatku bisa melihat telinganya yang panjang itu.” Ungkap Gabriel.
“ Cukup, kau pasti sudah mabuk.” Kata Edwyn.
“ Aku tidak sedang mabuk, di luar sana banyak yang ingin melihatnya. Tapi gadis itu mengurung dirinya ketika dia sadar.” Lanjut Gabriel.
Edwyn melirik ke arah pintu kamar kecil itu, dia mengetuknya perlahan sembari memanggil nama Alissa.
“ Aku kembali, maaf kalau aku sudah meninggalkanmu.” Ujar Edwyn terus menggedor pintu supaya Alissa mau membukanya.
Butuh waktu beberapa saat hingga akhirnya pintu itu terbuka, sosok Alissa muncul yang membuatnya langsung membekukan Gabriel. Kekuatannya sudah mulai kembali dan dia bisa menggunakannya untuk membuat semua orang yang datang ke toko kehilangan ingatannya atas kejadian ini.
Alissa sempoyongan setelah cukup banyak mengeluarkan sihirnya, Edwyn dengan sigap membantunya untuk berdiri tegap. Nafasnya mulai memburu dan ketika dia melirik Edwyn kesadaran Alissa kembali hilang.
**
Perlahan namun pasti gadis itu mulai membuka kedua matanya, dia melihat langit-langit kamar yang tak lagi asing. Di sebelahnya ada seorang pria yang tertidur pulas menemaninya, dia juga mendapati sebuah kain di keningnya yang entah fungsinya untuk apa.
Alissa mencoba mengingat apa yang telah terjadi kepadanya hari ini, setelah ingatannya muncul satu persatu dia mulai ketakutan saat mengingat banyak manusia yang datang untuk melihatnya di saat dirinya merasa lemah tak berdaya.
Namun yang membuat Alissa saat ini bingung adalah kenapa kekuatannya selalu menghilang ketika dia jauh dari Edwyn, dan setelah Edwyn kembali di dekatnya maka kekuatan itu seakan kembali dengan sendirinya.
“ Tidak mungkin jika karena dia aku bisa mendapatkan kekuatanku kembali.” Benak Alissa tidak ingin menerima kenyataan tersebut.
Untuk memastikan semuanya Alissa mencoba untuk memberikan sihir kepada Edwyn, dan malam ini dia akan pergi meninggalkan rumah Edwyn. Alissa berharap apa yang dia pikirkan tidak kenyataan, dia tidak sudi jika harus bergantung pada manusia.
Setelah Alissa mencoba pergi dari Edwyn sejauh sepuluh meter, dia mulai merasa tidak enak badan. Selagi dia masih bisa berjalan maka dirinya akan tetap berjalan, tidak ada alasan baginya untuk kembali.
Setelah cukup jauh berjalan, nafasnya mulai tersengal-sengal dan membuatnya tidak kuat untuk melanjutkan langkahnya. Alissa masih menganggap ini hanya efek dari serangan yang dia dapat dari manusia sebelumnya bukan karena dia ketergantungan terhadap Edwyn.
Kesadaran Alissa sudah mulai menghilang, dia jatuh di jalanan yang sepi hingga dia melihat sosok bayangan yang mulai mendekatinya, Alissa takut dia manusia yang jahat dan akan membunuhnya.
**
Aroma sedap yang membuat Alissa teringat akan masakan kerajaan, dia langsung membuka kedua matanya setelah kesadarannya pulih. Sedetik kemudian dia sadar dan melihat sekitar yang tampak asing, bukan rumah Edwyn bukan juga kamarnya di istana Sandora.
Alissa kemudian melirik sekitar ruangan yang aneh itu dengan tatapan memicing, dia kenal dengan aroma ini namun dia tidak bisa menganggap bahwa tempat itu adalah tempat yang aman.
“ Kau sudah bangun.?” Bahasa yang tidak asing membuatnya menoleh dengan cepat.
Alangkah terkejutnya Alissa begitu melihat sesosok wanita tua yang sama sepertinya, wanita itu adalah Elf dengan mata yang sedikit lebih gelap dengannya dan rambut yang mulai kecoklatan menandakan dia adalah ras Elf dengan usia yang sudah ribuan tahun.
“ Melihat dari mata dan rambutmu, kau pasti adalah ras Qalaquendi.” Ucap wanita itu.
“ Benar, saya adalah Elf Qalaquendi.”
“ Kau mengingatkanku pada sahabat lama ku, Helena Freeda.”
“ Dia nenek buyut ku, namaku Alissa Freeda.”
Wanita merasa terkejut dan tak menyangka dia bisa bertemu dengan keturunan sahabatnya, yang lebih mengejutkannya lagi dia bisa bertemu dengannya di dunia manusia ini.
“ Perkenalkan, aku Greeta. Bisa di katakana saat ini aku adalah Elf dari generasi Helena yang masih hidup sampai sekarang.” Jelasnya.
“ Tunggu, bagaimana anda bisa berakhir di dunia manusia.?” Tanya Alissa penasaran.
“ Semua itu karena kisah masa lalu saat kami Elf Moriquendi di usir oleh Valar agung dari Valinor, kami di asingkan di dunia manusia agar kekuatan yang kita miliki melemah sehingga kita tidak melakukan apapun selain hidup menjadi seperti manusia.”
“ Bagaimana kau bisa bertahan selama itu disini? Manusia itu sangat jahat, mereka telah menculik teman-teman peri ku itu sebabnya aku datang kemari untuk menyelamatkan mereka.”
“ Tidak semua manusia itu jahat, masih ada yang memiliki hati seperti malaikat.”
“ Aku tidak percaya akan hal itu.” Ketika Alissa mengucapkannya yang terlintas di kepalanya saat itu adalah Edwyn yang dapat di katakan sebagai pengecualian.
“ Suamiku seorang manusia, dan dia yang menemukanmu di jalan semalam.” Lontar Greeta sukses membuat Alissa terkejut.
“ Benarkah? “
“ Itu sebabnya aku berani mengatakannya, tidak semua manusia itu jahat.”
“ Tidak, tunggu. Anda menikah dengan seorang manusia? Bukankah itu sebuah penghinaan.”
“ Semenjak aku di usir dari Valinor pun aku sudah menjadi hina di mata mereka.”
“ Tapi bagaimana mungkin manusia dan Elf bisa bersama.?”
“ Aku memotong telingaku sebagai gantinya aku bukan 100 % Elf lagi.”
Alissa di buat terkejut ketika Greeta menyibakkan rambutnya sehingga dia bisa menunjukkan telinganya yang sekarang sudah menyerupai telinga manusia.
“ Aku benar-benar tidak menyangka anda akan mengorbankan darah suci anda untuk menjadi manusia.”
“ Aku lebih tidak tahu kenapa kau begitu membenci manusia, bahkan setelah ku beritahu kalau manusia tidak semuanya jahat pun kau masih beranggapan sama.”
“ Manusia telah menculik teman-temanku, tak hanya itu. Dia juga membunuh temanku, aku tidak akan pernah memaafkan perbuatan mereka.”
“ Apa kau yakin itu adalah perbuatan manusia.?” Tanya Greeta kembali membuat Alissa menatapnya.
“ Dia meninggalkan gelang ini di hutan, aku tahu gelang ini bukan dari dunia kami.” Jawab Alissa sambil menunjukkan gelang yang selalu ia bawa kemana-mana.
“ Manusia tidak mungkin bisa memasuki dunia para Elf, setahuku ada empat pintu yang menghubungkan dua dunia. Semua di jaga ketat oleh penjaga masing-masing, jalan untuk melewatinya pun tidak mudah, kau pasti pernah bertemu sesuatu di perjalanan pintu dua dunia itu kan.?”
“ Ada batu yang sangat besar tiba-tiba muncul dan mengarak ke arahku.”
“ Apa masuk akal jika manusia bisa masuk kesana sebanyak yang mereka bisa.?”
Alissa mendadak terdiam, baru kali ini dia bisa menerima pernyataan dari seseorang yang sangat meyakinkan.
“ Lalu siapa yang melakukannya.?” Tanya Alissa mulai putus asa.
“ Ada dua kemungkinan, sosok yang melakukannya bisa saja dari duniamu. Dan bisa juga dari dunia manusia tapi dia bukan manusia, apa kau paham.?”
“ Jadi maksud anda, di dunia manusia ini juga ada ras lain yang hidup.?”
“ Tidak menutup kemungkinan jika mereka memilih dunia manusia untuk bertahan hidup, kau harus tahu kalau dunia ini luas dan semuanya tidak seperti yang ada di sebatas pikiran kita saja.” Ungkap Greeta lagi.
“ Lalu apa yang harus ku lakukan sekarang.?”
“ Kembali lah ke duniamu, kau harus mencari tahu di sana dulu sebelum memutuskan untuk kemari. Kau sudah lihat sendiri juga kan kalau Elf tidak bisa bertahan lama di dunia manusia, kekuatan mereka perlahan akan menghilang.”
Alissa hanya dapat terdiam, saat ini dia tidak tahu harus kembali atau tetap berada di dunia manusia dan mencaritahunya lebih jelas. Keberadaan Greeta di sini membuatnya merasa cukup tertolong, dia bisa mengetahui apa yang tidak dia ketahui di dunia ini dengan baik.