“ Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu itu.?” Tanya Greeta sebelum suaminya pergi mengantar Alissa kembali ke rumah Edwyn.
“ Aku sudah yakin, sebelum kembali ke Sandora aku ingin mencaritahunya lebih dulu di sini.” Balas Alissa.
“ Soal manusia yang kau maksud, apa dia benar bisa kau percayai.?”
“ Awalnya aku ragu, tapi setelah apa yang terjadi padaku ku rasa dia bisa di percaya.”
“ Baiklah, jika kau butuh bantuan kau bisa datang ke rumahku.”
“ Terima kasih banyak Greeta atas pertolonganmu selama satu minggu ini.”
Alissa terdiam sejenak menatap sebuah kendaraan yang ada di depannya, dia tidak tahu cara masuk ke dalam dan dia tidak melihat suami Greeta masuk barusan. Melihat tingkah polos Alissa yang tidak tahu cara membuka pintu mobil sontak membuat Greeta tertawa kecil.
“ Ini namanya mobil, kau bisa kemana pun dengan mobil ini jadi kau tidak perlu capek-capek lagi berjalan.” Terang Greeta sambil membukakan pintu mobil untuk Alissa.
“ Di Sandora tidak ada benda seperti ini.” Ucapnya ketika dirinya sudah duduk di kursi penumpang.
“ Maka dari itu kau harus lebih terbiasa lagi.” Lanjut Greeta.
Alissa pun pergi bersama suami Greeta, dia meminta pria itu untuk membawanya ke tempat pertama dia di temukan agar dia bisa mengarahkan dimana letak rumah Edwyn.
**
Sudah satu minggu ini Edwyn mencari keberadaan Alissa, dari semua sudut kota telah dia datangi dan dia juga sudah bertanya pada beberapa orang namun tidak ada yang melihatnya. Jika saja dia bisa menyebutkan ciri-ciri spesifik Alissa, mungkin dia akan menemukannya dengan cepat.
Edwyn sendiri belum pernah sekhawatir ini dengan siapapun, selama dia hidup sendirian baginya tidak perlu mengkhawatirkan orang lain selain dirinya sendiri. Sejak kecil dia sudah terbiasa sendirian, tapi setelah kedatangan Alissa dia merasa bertanggung jawab atas gadis itu.
Sejak pagi-pagi buta dia sudah keluar untuk mencari dan begitu senja muncul barulah dia kembali ke rumah, Edwyn sudah mulai putus asa mencari Alissa dan dia berpikir untuk mengakhiri perncarian ini segera.
“ Kau lama sekali, aku sudah menunggumu di luar sejak tadi.” Protes Alissa yang membuat Edwyn menoleh dengan kaget.
“ Cepat buka pintunya, aku sudah lapar.” Lanjutnya sambil beranjak dari tempat yang telah ia duduki sejak tadi.
Edwyn masih sangat syok tentunya, dia bahkan membuka pintu dengan kunci di tangannya sambil memperhatikan Alissa. Dia masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang, seharian dia mencari dan ternyata gadis itu menunggunya di depan rumah.
“ Kenapa kau memasang wajah seperti itu.?” Tanya Alissa heran.
“ Kau dari mana saja? Sudah satu minggu aku mencarimu, aku takut ada seseorang yang melakukan hal jahat padamu. Apalagi kondisimu waktu itu sedang demam tinggi, apa kau sangat tidak percaya padaku sehingga kau terus menerus melarikan diri dari sini.?”
Alissa menatap Edwyn tidak percaya dengan apa yang di katakannya seketika membuatnya meluluh, dia tidak menyangka kalau Edwyn sangat peduli padanya dan sudah mencarinya selama satu minggu terakhir.
“ Aku kembali untuk bekerja sama denganmu.” Sahut Alissa kemudian.
“ Bekerja sama.?”
Sebelum melanjutkan ucapannya, Alissa mencoba menggunakan kekuatannya untuk mengetes apakah benar kekuatannya kembali setelah dia berada di dekat Edwyn. Dan saat Alissa mencobanya ternyata benar, semua kekuatannya akan aktif jika dia berada di dekat Edwyn.
“ Aku ingin meminta bantuanmu untuk aku bisa mencari keberadaan teman-temanku yang di culik oleh sosok misterius itu.” Lanjut Alissa.
“ Aku tidak mau melakukannya.” Balas Edwyn cepat.
“ Kenapa kau tidak mau menolongku.?”
“ Karena kau masih menganggap semua manusia itu jahat, aku tidak akan menolongmu sampai kau menganggapku sebagai manusia yang baik.”
“ Aku tidak akan memintamu untuk bekerja sama jika aku tidak mempercayaimu.”
“ Hanya karena kau terpaksa itu sebabnya kau ingin aku menolongmu kan.”
“ Kau ini sangat menyebalkan sekali.”
“ Lihat, kau bahkan sangat pemarah padaku.” Tunjuk Edwyn sukses membuat emosi Alissa mereda.
“ Aku akan menjaga ucapanku.” Kata Alissa pelan.
“ Dan jangan menggunakan kekuatan sihirmu padaku lagi, aku sudah lelah setiap kau ingin kabur dari rumahku kau selalu saja membekukanku. Untungnya sihir itu tidak bertahan cukup lama sehingga aku bisa bebas.” Ungkap Edwyn.
“ Iya aku janji.”
“ Kenapa kau ingin aku membantumu sedangkan kau memiliki kekuatan yang besar? Aku hanya manusia biasa yang bahkan tidak bisa menggerakkan benda dengan pikiran seperti yang kau lakukan barusan.”
“ Aku butuh tempat tinggal, hanya rumah ini yang bisa membuatku tetap aman. Dan aku juga masih belum mengenal tentang dunia manusia, aku membutuhkan mu untuk memberitahuku semuanya.” Jelas Alissa.
“ Kalau begitu harus ada hubungan timbal balik antara kau dan aku.” Sahut Edwyn.
“ Apa maksudmu.?” Tanya Alissa tak paham.
“ Maksudku adalah kau juga memberitahuku tentangmu, bagaimana aku bisa membantumu sedangkan kau menyembunyikan identitasmu dariku.” Kata Edwyn.
“ Oke, aku akan memberitahumu semua tentangku.” Balas Alissa pasrah.
**
Sejak Alissa menceritakan soal dunia tempatnya tinggal kepada Edwyn, sejak saat itu sikapnya sangat aneh dan dia terus menatap koleksi benda-benda yang dia beli dan merasa bangga karena selama ini mereka yang dia percaya keberadaannya ternyata benar-benar ada di suatu dunia yang tidak di ketahui oleh banyak orang.
Edwyn paling senang dengan peri, karena menurutnya makhluk itu yang paling cantik dengan sayap yang indah. Dia jadi penasaran seperti apa wujud dari peri asli jika dia bertemu dengannya.
Alissa hanya dapat memperhatikannya dengan tatapan miris, dia sengaja tidak memberitahu Edwyn jika wujud peri di tempatnya hanya sekecil genggaman tangan. Di samping itu juga Alissa di buat kesal karena menurut Edwyn
“ Siapa yang mengenalkanmu tentang semua ini.?” Tanya Alissa sambil menjatuhkan tubuhnya di kursi.
“ Ibuku dulunya seorang penulis, dia banyak menulis soal dunia fantasi yang kemudian kisahnya itu selalu dia ceritakan kepadaku. Aku menjadi tertarik dengan semua ini setelah mendengarnya, dan ketika ibuku meninggal dunia tidak ada lagi yang menceritakannya sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk mengoleksi semua ini.” Jelas Edwyn.
“ Apa semua manusia juga sepertimu.?”
“ Tidak semua, orang-orang menganggap kisah mitologi seperti ini adalah sebuah cerita dongeng belaka. Mereka bahkan menganggapku aneh dengan melakukan semua ini, tapi aku tidak pernah peduli tentang apa yang mereka pikirkan. Selama membuatku senang aku akan tetap melakukannya.”
“ Lalu setelah bertemu denganku, apa yang kau pikirkan.?”
“Aku merasa semua impianku menjadi kenyataan, aku sangat senang ternyata keberadaan kalian nyata.
“ Manusia memang sangat aneh, aku mengantuk mau tidur dulu. Bangunkan aku jika waktu makan malam tiba ya.” Ujar Alissa yang beranjak dari tempatnya menuju kamar Edwyn yang sekarang telah di gunakan olehnya.
**
Untuk mencaritahu keberadaan sosok misterius yang telah menculik teman-temannya, Alissa meminta Edwyn untuk ke hutan dimana dia di temukan oleh Edwyn pertama kali. Dia sana Alissa ingin memastikan sesuatu, dari dua manusia yang waktu itu di lihatnya disana menunjukkan bahwa mereka tahu soal keberadaan dunia tempatnya berasal.
“ Kita hanya bisa masuk sampai disini, jika lebih dalam lagi penjaga hutan akan melarang kita.” Jelas Edwyn.
“ Kau lupa aku memiliki kekuatan.?” Lontar Alissa tersenyum puas dengan hal itu.
Edwyn tertawa simpul mendengarnya, sejenak dia lupa kalau Alissa adalah Elf yang memiliki kekuatan hebat. Dengan kekuatannya itu Alissa membuat dirinya tak kasat mata, begitu pun dengan Edwyn sehingga mereka bisa masuk ke dalam hutan.
Mereka terus berjalan hingga menemukan sebuah posko dimana sekumpulan polisi hutan berjaga di sana, tak ada yang mencurigakan dari apa yang mereka lihat saat ini. Sekumpulan orang-orang itu hanya duduk diam tak melakukan apa-apa.
“ Mereka tinggal di dekat pintu menuju duniaku, aku sangat yakin kalau mereka pasti pernah melihat seseorang masuk kesana.” Gumam Alissa.
“ Lalu apa yang akan kau lakukan.?” Tanya Edwyn.
“ Tentu saja menanyakannya langsung ke mereka.”
“ Apa kau sudah gila? Mereka itu polisi, jika berurusan dengan mereka kita tidak bisa mencaritahu lebih dari ini.”
“ Kau diam saja, aku bisa menjebak salah satu di antara mereka dan menanyakannya tanpa harus melakukan percakapan.”
Edwyn pun hanya dapat pasrah, dia tetap bersembunyi di balik semak-semak ketika Alissa mulai mendekati posko tersebut. Dengan sekali gerakan tangan saja Alissa sudah membuat para polisi hutan itu membeku, dan menyisakan satu yang bergerak dimana dia adalah pemimpin dari para polisi hutan tersebut.
Alissa mulai menunjukkan wujudnya tepat di depan polisi itu, sontak hal tersebut membuatnya terkejut bukan main. Ketika dia hendak mengeluarkan pistol dari balik badannya Alissa sudah membuatnya membeku terlebih dulu.
Alissa mencoba untuk masuk ke dalam ingatan polisi itu untuk melihat kejadian yang terjadi di sekitar hutan ini, dan dari ingatan itu Alissa bisa melihat sekumpulan polisi hutan yang mengejar sosok misterius dengan tudung berlari ke bawah kaki bukit.
Sangat sulit melihatnya lebih jelas sebab pemilik ingatan itu tidak mengejarnya sampai jauh, alhasil Alissa hanya bisa mendapatkan sedikit ingatan dari pemimpin mereka. Selanjutnya Alissa mencoba untuk melihat ingatan dari bawahan yang lain, dia berharap bisa mendapatkan kilas balik dari ingatan barusan.
Rupanya Alissa bisa melihatnya dengan jelas, sosok misterius itu membawa sebuah kotak aneh yang bisa saja di dalamnya ada peri yang telah dia culik. Namun ketika dia berlari ke arah tebing sosok itu menghilang bagai di telan bumi.
Alissa sudah mengetahuinya sekarang, memang benar jika sosok itu bukanlah seorang manusia. Seperti yang di katakana oleh Greeta, bisa saja dia adalah Elf atau sosok lain yang juga memiliki kekuatan yang hebat.
“ Jadi bagaimana? Apa kau menemukan sesuatu.?” Tanya Edwyn yang mulai berani untuk mendekat.
“ Aku sudah mendapatkannya, kita pergi sekarang.” Ajak Alissa dan setelah mereka menjauh dari posko itu sihirnya pun menghilang.
Pemimpin polisi yang baru saja kembali bergerak merasakan sesuatu yang aneh, dia merasa wanita yang muncul di hadapannya adalah sebuah mimpi tapi dia bisa merasakan seseorang datang di tempat itu dari aroma yang berbeda di sekitar posko.
“ Ada apa pak.?” Tanya salah satu bawahannya.
“ Tidak ada apa-apa.” Balasnya segera masuk kembali ke dalam posko.
**
Selepas dari hutan, Alissa meminta Edwyn untuk mengantarnya ke rumah Greeta. Dan setibanya mereka disana Edwyn terlihat tercengang, dia bukan tercengang karena melihat rumah yang ada di depannya melainkan dia tercengang setelah tahu kalau wanita yang tinggal disana adalah mantan Elf.
“ Aku selama ini tergila-gila dengan dunia fantasi, tidak ku sangka di kota ku sendiri ada Elf yang telah menikah dengan manusia.” Gumamnya benar-benar tak habis pikir.
Mereka pun masuk ke dalam dan di sambut oleh Greeta dan suaminya, kedatangan Alissa dan Edwyn jelas membuat mereka penasaran yang kemudian tanpa basa basi lagi Alissa pun menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemui Greeta.
“ Aku sudah melihat ingatan para polisi hutan tentang sosok misterius yang menculik teman-temanku, seperti yang kau katakana dia memang bukan manusia.” Ujar Alissa.
“ Jika kau sudah tahu akan hal ini, apa kau akan tetap berada di dunia manusia sampai menemukannya.?” Tanya Greeta.
“ Tentu saja, aku akan mencarinya sampai ketemu. Aku masih sangat yakin jika teman-temanku masih hidup, untuk itu aku akan membuat penjagaan di pintu masuk Sandora agar lebih aman lagi supaya dia berhenti melakukan hal itu.”
“ Penjagaan di dalam sana sudah cukup ketat bukan.?”
“ Belum, harus ada penjagaan dari kedua sisi dan aku akan menggunakan sihir ku untuk melakukannya.”
“ Mungkin ini adalah sebuah takdir untukmu, terlahir dengan kekuatan yang setara dengan para valar membuatmu bisa menghentikan kejahatan tersebut.”
“ Kau benar, aku bersyukur memiliki kekuatan ini dan juga bantuan dari dia.” Alissa melirik Edwyn yang masih asyik mengobrol dengan suami Greeta, alasan Alissa meliriknya karena tanpa Edwyn dia mungkin tidak bisa menggunakan kekuatannya sampai saat ini.
“ Oh iya Greeta, apa kau tahu dimana aku bisa bertemu dengan Elf Moriquendi lainnya.?” Tanya Alissa kemudian.
“ Aku tidak yakin apakah mereka masih hidup atau tidak, bangsa kita tidak bisa hidup di dunia manusia dalam waktu yang lama jika kita tidak membiarkan diri kita menjadi manusia. Tapi kau bisa pergi ke alamat ini, disana ada sepasang suami istri yang merupakan Elf Moriquendi, ku harap mereka masih hidup sehingga kau bisa bertanya kepada mereka.” Ungkap Greeta sambil memberikan selembar kertas bertuliskan alamat rumah sepasang suami istri tersebut.
Setelah urusan mereka selesai, Alissa dan Edwyn pun pamit undur diri. Suami Greeta menghampiri istrinya dan berkata.
“ Anak laki-laki itu terus bertanya kepadaku bagaimana caranya aku bisa menikah denganmu, dia sepertinya sangat senang dengan makhluk seperti kalian.”
“ Sudah terbukti, lihatlah bagaimana mereka berdua juga terlihat sangat serasi.”