Beginilah rasanya menjadi penguntit! Eriko Wijaya sekarang seorang penguntit Oh, bukan, itu terlalu kasar. Aku bukan penguntit! Itu yang terus menerus digumamkan Erik dalam hati. Diam menatap rumah kos Danisa dari seberang jalan. Semalam, ia sengaja tidak memaksa agar Danisa ikut pulang dengan mobilnya, karena tau pasti akan ditolak dengan alasan perempuan itu mengendarai motornya sendiri. Padahal itu urusan gampang. Tinggal telepon Iman untuk menyusul mereka saja. Percakapan dengan Kristo yang membuat Erik mengurungkan niatnya. Mungkin benar, Danisa butuh ruang untuk bernapas, supaya perempuan itu bisa merasakan arti kehadirannya selama ini. Ibarat main layangan, ia harus tau, kapan waktu yang tepat untuk menarik atau mengulur benang. Jadi itulah yang dilakukannya. Semalam ia hanya m