"Jadi, ada cerita apa antara kamu sama Danisa, Rik?" Kalimat itu yang pertama dicetuskan Kristo begitu dia dan Erik masuk ke dalam mobil. Tanpa basa-basi. Seperti biasanya. Erik meletakkan ponsel dan dompetnya di dalam console box, di bawah armrest tengah mobil, menyalakan mesin mobil, lalu melajukan kendaraan keluar dari lokasi proyek. "Nggak ada cerita apa-apa. Memang, apa yang perlu diceritakan?" Kristo menggedikkan bahu. "Bukan urusanku, sih." Erik membetulkan letak kacamatanya. Walau dulu ia hanya dua tahun bergabung dengan kantor PMK lalu setelahnya mengundurkan diri, ia tau benar, Kristo bukan orang yang suka ikut campur dengan urusan orang lain. Temannya itu sangat membatasi diri dengan pekerjaan kantor, dan tidak memedulikan hal-hal di luar urusan kantor. Jadi kalau sekarang