Bab 14

1169 Words

Tepat pukul 19.30 Aku dan Adit sampai di rumah besar Bara. Bingung kenapa mereka tidak melangsungkan pernikahan di gedung. "Ra, tunggu … bedakmu dibereskan dulu. Lihat tu gara-gara air mata, make-up kamu jadi luntur." Aku mengeluarkan bedak dari dalam tas berniat untuk merapikan riasanku. Tapi, Adit mengambilnya dan mulai mengaplikasikannya ke wajahku. "Nah, ini kan rapi. Cengeng si!" goda Adit menarik hidungku. "Ayok turun! Jangan kebanyakan drama deh!" sungutku. Meski aku sendiri suka diperlakukan seperti ini. ? Saat kulihat nama yang terpajang di janur kuning, ternyata nama orang tua Sandra memakai Almarhum dan Alamrhumah. Oh, pantas saja acaranya di rumah Bara. Terlihat Ilham dan kedua anakku sudah ada di depan pintu masuk. Mereka melambai ke arahku. Aku menyuruhnya masuk te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD