22. Kebahagiaannya yang Utama

2012 Words

Gubrak "Aduhhh!" Jihan terbangun mendengar suara seseorang jatuh dan mengaduh. Dia melihat ke sekeliling dan menyadari jika dia tidak berada di kamar Arsya melainkan di ruang keluarga. Jam ternyata masih menunjukkan pukul dua dini hari. "Mas, kamu ngga apa-apa?" Tanya Jihan ketika melihat Arsya berada di samping sofa. "Ngga apa-apa gimana? Sakit tahu!!" Omel Arsya sambil mengusap p****t dan sikunya yang beradu dengan lantai. Jihan segera membantu Arsya bangun dan duduk di atas sofa. "Maaf, ya. Kamu jatuh dari sofa?" "Ya iyalah, darimana lagi? Kamu sih tiba-tiba bangun ngga liat dulu siapa yang ada di sebelah kamu." Jihan memperhatikan sofa yang dia duduki sekarang. "Jadi semalam kita tidur berdua di sini?" Tanya Jihan sanksi. "Cukup ya? Kayak gimana posisi kita?" Jihan masih me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD