"Kamu yakin ngga mau aku antar?" Tanya Arsya memastikan lagi. Saat ini Jihan sedang memasukkan dompet dan ponselnya ke tas selempang yang akan di bawa selain tas ranselnya.
"Ngga usah, Mas. Kan udah pesan travel. Masa iya mau di cancel." Kata Jihan. Arsya memeluk Jihan dari belakang.
"Padahal aku masih kangen sama kamu, Ji. Aku pasti bakal tambah kangen." Kata Arsya manja. "Ini juga kapan boleh dikunjungi." Tangan kanannya sudah berjalan turun menuju ke perut bagian bawah. Jihan menepuk tangan Arsya.
"Sssttt, dasar modus. Cari kesempatan aja." Kata Jihan.
Beberapa saat kemudian terdengar dering ponsel Jihan. Ternyata dari sopir travel yang mengatakan akan sampai di alamat Jihan dalam waktu lima belas menit.
"Aku turun dulu ya. Mau pamit sama Mama dan Papa." Kata Jihan. Arsya meng
