41. Belum Saatnya

1036 Words

"Akhirnya, Jiiii." Kata Arsya girang. Dia memeluk erat tubuh Jihan saat mereka berdua sudah berada di dala kamar. Jihan membalas pelukan Arsya sambil mengusap lembut punggung suaminya itu. "Iya. Selamat ya, Mas." Kata Jihan. Dia ikut bahagia dengan keputusan Anton karena itu berarti tujuan Arsya menikah dengannya sudah terwujud. Arsya melonggarkan pelukan mereka. Dia memandang Jihan dengan binaran di matanya. "Ini semua berkat kamu." Kata Arsya lembut. Dia memandang Jihan dengan penuh rasa bahagia. Dia mendekatkan wajahnya hendak mencium Jihan, namun wanita itu meletakkan tangannya di bibir Arsya. "Aku ngga mau! Bekas orang." Kata Jihan. Dia melepaskan tangan Arsya yang melingkari tubuhnya kemudian meninggalkan pria itu. Arsya menganga tidak percaya dengan apa yang Jihan ucapkan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD