Betapa terkejutnya Azalia mendapat pesan itu. Dia pikir Zein sudah tahu kalau dirinya yang menelepon. "Daging cincang katanya. Tidak taukah perutku rasanya tercincang-cincang menahan lapar." Azalia membuang napas pasrah, mungkin suaminya itu benar-benar sedang sibuk sekarang. Lalu dia harus bagaimana. Dia tidak mungkin keluar tanpa izin suaminya. Kemudian sebuah ide mengetuk otaknya. Mungkin dia harus pesan makanan online. Namun dia ingat lagi, Zein melarang untuk menerima tamu mana pun. Otot-otot tubuh Azalia melemas. Dia meracau dengan dirinya sendiri. Apa yang harus dia lakukan untuk perutnya itu. Hingga pada akhirnya, gadis itu hanya meneguk sebotol air. Azalia mengambil satu di kulkas, lalu duduk di tempat semula untuk meminumnya. Gluk gluk gluk Rasa segar dia rasakan menjalar