23 Menyesal

1203 Words

Sashi yang sedang melipat tangannya berkerut dahi dengan bantahan Jefian yang langsung panik seperti itu mendapatkan tuduhan aneh teman-temannya di luar sana. “Kau kenapa? Aku tidak berkomentar apapun. Ya, aku tahu kau tidak perlu menyangkalnya, aku bahkan merasa takut jika hal semacam itu kau lakukan kepadaku, Astaga!” Sashi pun lantas pergi meninggalkan Jefian yang hendak membukakan pintu untuk dua temannya itu. “Fu*ck!” Lagi-lagi Jefian memaki, dia lalu membukakan pintu untuk kedua temannya itu dan ikut keluar dari sana. “Oh wow woow dia sudah mandi.” Ejek Dave. “Apa yang terjadi semalaman ini? Kau sama sekali tidak keluar kamar.” Jefian menutup kembali pintu, “Apa? Apa yang kalian berdua bayangkan? Aku sibuk bekerja, lalu ketiduran. Tolong jemput tamuku, sebentar lagi dia akan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD