Alde dan Tirta membawa Cherly ke sebuah rumah, lebih tepatnya rumah itu adalah milik Alde. Kebetulan orangtuanya sedang di luar kota. Kedua cowok itu menyeret Cherly ke kamar dan dilempar ke kasur empuk. Tak lupa pintunya sudah dikunci rapat agar Cherly enggak bisa kabur. Sorot mata Cherly menandakan ketakutan, cewek mana yang merasa baik-baik saja, jika dihadapkan dengan sesuatu seperti ini. Seringai dari bibir Tirta terlihat jelas. "Takut? Itu juga yang Kala rasakan!" Tirta menghampiri Cherly, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Cherly. "Gue bakal bikin lo tahu gimana rasanya takut dihadapkan dengan situasi seperti ini." Cherly menelan salivanya dengan susah payah. "Lepasin gue! Gue mau pulang." Alde tersenyum sinis. "Ngomong sama tembok sana! Jadi lo mau di atas atau mau di bawah?"