Cerita yang berkesudahan ini, kupikir sudah berhenti. Faktanya kau masih mengatakan janji-janji tanpa arti. *** Sepanjang perjalanan menuju daerah Puncak Bogor, Elsa terus saja terlelap bersama juntaian kabel headset yang menyumpal telinganya, lebih baik begitu daripada ia mendengarkan ocehan Serena yang bisa saja membuat mereka berdebat lagi, lebih baik Elsa menghindari semua itu—apalagi mereka di dalam mobil dengan ruang sempit, bisa-bisa saling mencakar pada akhirnya. Mobil yang dikemudikan Iqbal itu menepi di depan sebuah vila mewah yang telah ia sewa beberapa hari sebelumnya, kebetulan mereka sering ke Puncak—dulu sebelum Serena kuliah di luar negeri, sekarang untuk pertama kalinya lagi mereka datang ke tempat yang menyimpan sejuta kenangan itu. Iqbal dan Mentari sudah lebih dulu