PART 16: KEBERADAANNYA Kavi tersenyum gugup begitu membukakan pintu apartemen untuk Muezha. Ia tidak menyangka kalau mulai hari ini mereka berdua akan tinggal bersama, meski tadi ia sempat merasa kecewa lantaran Muezha menolak untuk diajak pulang ke Jakarta. Sedangkan Muezha yang baru saja dipersilakan masuk oleh Kavi, langsung mengucapkan terima kasih, dan menatap sekeliling. "Maaf kalau tempatnya tidak terlalu rapi," ucap Kavi sembari menaruh travel bag milik Muezha ke atas sofa yang ada di sana. Muezha langsung menggelengkan kepalanya. "Tempat ini sangat rapi ...," Salah satu telunjuknya menyentuh permukaan meja. " ... dan juga bersih." Kemudian, ia duduk di dekat travel bag berwarna hitam berisi beberapa perlengkapan pribadinya. Kavi hanya tertawa pelan. Ia ikut duduk di atas sof