17: Andai Saja

1066 Words

PART 17: ANDAI SAJA Viona duduk dengan wajah tertunduk di hadapan kedua orang tuanya. Ia sudah sampai di Jakarta setelah ayahnya mentransfer sejumlah uang ke nomor rekeningnya, agar ia bisa segera membeli tiket pesawat, dan pulang ke rumah mereka yang berada di Ibu kota. Ia benar-benar merasa menyesal sekarang, karena Muezha belum juga ditemukan. Padahal sudah tiga hari berselang sejak pertemuan terakhir mereka berdua. Namun, ia juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya, karena ia sudah menyuruh Muezha untuk pulang ke Jakarta, bukan ke tempat lainnya. Jadi, ketika adiknya itu menghilang entah kemana, jelas itu bukan kesalahannya. "Kau bersalah, tapi kau tidak mau mengaku salah." Dirga menggeleng tak percaya, dan Viona kembali mengangkat wajahnya ke arah sang ayah. "Aku sudah bilang kan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD