Davi memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran khusus. Napasnya memburu, jantungnya berdegup kencang. Rasanya ia ingin memutar balik mobilnya dan kembali ke Bandung. Tiga tahun, hampir tiga tahun berjalan dan ini kali pertama Davi mengunjunginya. Dirinya benar-benar tidak siap bahkan sampai detik ini. Tapi, selalu menghindar pun hanya semakin menjadikan dirinya sebagai cowok pecundang. Davi menempelkan keningnya pada stir mobil sambil menghela napasnya berat. "Gue nggak kuat. Gue nggak sanggup," ungkapnya pelan. "Mau sampe kapan lo kayak gini terus? Kita tahu lo bisa Dav. Jangan buang-buang kesempatan. Kita udah jauh-jauh ke sini, bela-belain bolos pelajaran pak Simatupang, demi Malika. Yakin lo nggak kangen sama dia?" tanya Reno. Rindu? Jangan ditanya. Itu udah pasti. Setiap detik Dav