BAB 23

1361 Kata

BAB 23 Niki menatap Hangga yang baru saja mematikan ujung rokoknya. Lelaki itu tersenyum lalu mengulurkan tangan pada perempuan dengan wajah ditekuk di depannya. “Ayolah … kamu jelek kalau cemberut,” kekeh Hangga seraya menjawil dagu belah yang selalu memabukkannya itu. “Aku gak nyangka perempuan itu pintar sekarang.” Niki berdecak. “Karena kamu sudah tahu, maka sebaiknya ke depan lebih berhati-hati, apalagi kalau dia sampai mengendus hubungan kita. Bisa-bisa kejadian dulu waktu kamu menjebaknya denganku akan kembali dia ungkit dan dibongkar pula,” tukas Hangga seraya menyandarkan tubuh pada sofa. “Kapan sih kamu mau meresmikan hubungan kita, Sayang? Aku kalau sudah resmi jadi Nyonya Hangga gak perlu lagi menanti nafkah dari Gasendra.” Niki mendelik. Lelah juga sebetulnya menjalin hub

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN