BAB 22

1391 Kata

BAB 22 Gasendra menatap istri dan anak menantunya yang baru saja turun dari mobil. Ada helaan napas berat yang dia embuskan. Dia pun mengusap wajah sebelum akhirnya melangkah pada ketiga orang yang menuju ke arahnya yang tengah duduk sendirian di teras rumah. “Papa mau bicara, Ma,” tukasnya pada Syahnaz yang berjalan menggandeng Kasih. “Kalau kamu cuma mau membela wanita itu, gak usah dibahas sekarang, Mas. Jangan rusak momenku dengan menantuku. Kami tengah merencanakan hal menarik setelah ini.” Syahnaz menatap Gasendra. “Bukan, aku tak akan membahas soal Niki. Aku mau bahas soal kita.” Gasendra menatap penuh harap. Perempuan keras yang ada di depannya itu mau memberinya waktu. Syahnaz menoleh pada Kasih. Dia menepuk pundak menantunya itu. “Sayang … besok kita bahas lagi terkait kela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN