BAB 12

1480 Kata

BAB 12 Tak banyak yang mereka obrolkan. Suasana pertemuan pun tak berlangsung lama, bahkan awalnya Evan menolak untuk makan dulu di sana, tetapi melihat sorot mata penuh harap dari seorang ayah yang tampak begitu kehilangan. Akhirnya, membuat Kasih tak tega. “Mas, aku laper. Di rumah jarang ada makanan enak kayak gini,” bisik Kasih ketika Tuan Gasendra baru saja mendengar penolakan Evan. “Kita pulang, nanti makan di luar,” bisik Evan dengan mata memandang ke sembarang. “Makanlah dulu, Van. Papa minta maaf atas semua yang sudah papa lakukan. Papa sudah merestui kamu untuk menikahi perempuan pilihan kamu. Jadi, papa mohon kembalilah. Tinggalah lagi di rumah ini,” tukasnya seraya menatap penuh harap. Hati kecil Kasih tak tega. Gelayut rasa sedih dan sesal tampak begitu nyata di mata lel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN