Olahraga Pagi

1795 Kata

Jika bukan peran semesta, aku tahu menikah untuk kedua kali dengan orang yang sama tidak akan terjadi. Jalannya memang harus kembali. Merasakan cinta, kemudian tersisipkan ribuan asa, air mata dan derita. Kini ribuan tanya mengarah pada hatiku, mencari alasan untuk bisa bertahan dalam kubangan luka. Ternyata, setelah yang terjadi benci saja tak cukup membuatku melupakan ada cinta yang begitu kuat, menjadi bagian diriku. Ikatan tak kasat mata yang begity eratnya tak mudah goyah meski sempat terbakar kecewa. Terhantam badai. Cinta pada seseorang yang sama, Kaivan Lais. Atau alasan lainnya, aku mulai merajut percaya lagi dan telah menyerah dengan situasi tak menguntungkan bila terus berselisih paham. Aku menoleh pada Kai yang sudah tertidur, lekat memperhatikan kelopak matanya yang tertutu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN