Brilliant Brain

1873 Kata

Kai bersikap sangat Profesional menyambut Dillan yang datang bersama asistennya, Valerie—gadis yang usianya lebih muda tiga tahun dariku. Melihat ini, buat aku hampir lupa jika sebelumnya terjadi perang dingin karena Dillan menelepon, Kai yang mengangkatnya. Kai dan Papa duduk berdampingan, sama-sama berkarisma layaknya seorang bos. Aku duduk di samping Kai. “Sungguh kehormatan bagi perusahaan kami, Karya Desain bisa dapat kesempatan bergabung dengan Lais Grup” Dillan mengakhiri presentasi proposal perusahaan yang memiliki nama Karya Desain, dengan baik. Kai dan Papa tersenyum tipis, sungguh aku saja yang mengenal mereka, gugup apalagi Dillan yang berdiri dengan tatapan dua bos utama Grup Lais. Aku tak bisa menebus kepala atau hati untuk tahu dalamnya. Sesuatu yang sedang Kai pikirkan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN