Kekhawatiran yang Dinar rasakan sejak semalam terus berlanjut sampai ia bangun tidur di pagi harinya. Pesan yang sudah ia kirim dan memperlihatkan centang biru yang menandakan jika pesan itu sudah berhasil terkirim bahkan dibaca, membuatnya resah sebab si penerima tak kunjung membalas. Ardian sepertinya sengaja atau entah kenapa Dinar sendiri tidak tahu alasan lelaki itu tidak membalas pesan yang dikirimnya semalam. Meski memang sudah terlalu larut, tetapi pesan yang sudah dibaca seharusnya segera dibalas demi keingintahuannya mengenai permintaan dan keputusan yang akan lelaki itu berikan. 'Aku memang terlalu cepat mengambil keputusan, padahal lelaki itu dengan senang hati mau membantu dan bertanggung jawab,' batin Dinar ketika dirinya sedang menatap wajah di depan cermin di dalam kama