Laki-laki berpakaian batik sama dengan Ardian, terlihat ramah saat bertemu pandang dengan Dinar. Membuat perempuan itu sontak menunduk karena perasaan malu yang tiba-tiba hadir. "Bapak ini gimana sih, orang udah ganteng dan cantik gini. Persiapan udah oke, masa enggak dilanjut!" celetuk seorang lelaki paruh baya yang tak lain adalah ayah Ardian. Ucapan Pak Jati —ayah Ardian, membuat seisi ruangan riuh tertawa. Tak terkecuali Ardian, si pelamar, yang sepertinya tak peduli akan diamnya Dinar sebab perasaan malu yang anehnya bisa hadir di acara seperti ini. "Oh, baik. Kalau begitu saya mulai saja menyampaikan maksud dan tujuan keluarga Bapak Jati Kusuma hadir ke kediaman almarhum Bapak Sandi di sini." Juru bicara atau perwakilan dari keluarga Ardian lalu menjelaskan maksud semuanya. Di