Perintah Menyenangkan

997 Kata

Merasa segan, Je membalikkan badan dan duduk di depan meja rias, pura-pura dandan. Ia mengisyaratkan supaya Milka saja yang melayani Hamid. Mata lelaki berpostur tubuh tinggi dan gagah dengan penampilan rapi itu sekilas silih berganti menatap penampilan Je dan Milka. “Kalian mau kemana?” tanya Hamid yang tatapannya ditujukan kepada dua gadis di hadapannya. “Ke dapur, Tuan,” jawab Milka sebelum Je mangap untuk menjawab. Je menoleh ke arah Milka dan menunjukkan tatapan penuh tanya. Niat mereka akan beli mie ayam tempat A’ Udin, kok malah bilang mau ke dapur? “Saya butuh bantuan. Kira-kira Je bisa bantu nggak?” Hamid menautkan alis, membuat Je menangkap sesuatu yang tidak nyaman dirasakan oleh Hamid. “Bisa bisa, Om. Bantu ngapain?” Je menoleh dan memutar duduk menghadap Hamid.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN