Chapter 6 Hari Pernikahan Arka

1393 Kata
Kaira kini tengah berbaring dibrankarnya, dengan ditemani oleh asisten keluarga Kusuma, seperti yang dikatakan Sandra kalau dia akan mengirim satu asistennya untuk menemani Kaira dirumah sakit. “Non kenapa kok ngelamun terus sih,” Tanya Bi Ratih asisten rumah tangga Sandra. Kaira pun menoleh menatap Ratih.  "Nggak kenapa-kenapa Bi, cuma kepikiran mas Arka aja, semoga dia nggak bikin ulah dinikahannya besok," Jawab Kaira dengan air mata yang menetes. Dia merasa sedih karena merasa tidak berguna untuk suami dan keluarga suaminya. “Nyonya Sandra tega banget yah, udah tau Non Kaira lagi sakit, dan dirawat dirumah sakit, tapi dia tetep maksa den Arka nikah sama Non jasmin, bibi kurang suka sama Non jasmin, dia itu sombong banget, apalagi sama pelayan kayak bibi ihh .. Juteknya, bikin bibi pengen pukul pake panci Non, nggak kayak Non Kaira ramah banget sama pelayan, " Adu Bi Ratih. Membuat Kaira tersenyum saat sang asisten mengadu padanya.  “Sudahlah bi, mungkin karena Jasmin lahir dari keluarga berada jadi dia nggak pernah ngerasain hidup susah dan gimana rasanya mencari uang dengan susah payah, karena dia selalu bergelimang harta dan dimanjakan oleh orang tuanya, sedangkan saya cuma anak panti yang hidup sendirian dan bersusah payah buat ngehidupin diri saya sendiri, sampai akhirnya saya bertemu mas Arka, "Ucap Kaira sambil menitikan air mata.  "Semoga pernikahan mas Arka berjalan lancar," batin Kaira dengan kembali meneteskan air matanya.  ***** Keesokan harinya dirumah keluarga prayoga sudah terlihat ramai, karena hari ini mereka akan mengadakan pernikahan putri tunggal mereka yaitu Jasmin pretisya prayoga, Arka yang masih terbayang-bayang sang istri pun tidak bisa fokus karena teringat pada sang istri yang masih berbaring dirumah sakit, Arka pun kembali melakukan ijab kabulnya namun masih dengan nama yang salah membuat Sandra geram karena kesalahan Arka yang kedua kalinya.  "SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA KAIRA ARLETA DARMAWAN .." "ARKA !!" Bentak Sandra setelah Dua kali Arka salah menyebutkan nama, Arka hanya menoleh dengan malas, lalu kembali menatap sang calon mertua.  "Bukan Kaira, tapi JASMIN PRETISYA PRAYOGA," Ucap Sandra dengan penuh kekesalan "Kali ini sebut nama dengan benar, kita mulai lagi tapi kalau kali ini salah lagi, pernikahan akan saya tunda," Ucap sang penghulu. Arka pun kembali memulai ijab kabulnya.  "ANANDA ARKA ERLANGGA KUSUMA, SAYA NIKAHKAN ENGKAU DENGAN PUTRI SAYA JASMIN PRETISYA PRAYOGA, DENGAN MAS KAWIN 20 GRAM EMAS DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI."  "SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA JASMIN PRETISYA PRAYOGA BINTI SATRIA PRAYOGA, DENGAN MAS KAWIN 20 GRAM EMAS DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI."  "GIMANA PARA SAKSI SAH."  "SAHHH .." ucap para saksi serentak, mereka pun mendo'akan pasangan pengantin baru itu.  Setelah acara ijab kobul selesai semua keluarga pun kini menikmati hidangan yang tersaji.  "Mommy!!," Seru jasmin dan langsung memeluk Sandra dengan manja.  "Uluh sayang, akhirnya kamu resmi juga jadi mantu mommy, mommy seneng banget," ucap Sandra terlihat bahagia sambil memeluk menantu barunya itu.  Sedangkan Arka kini tengah duduk dipinggir kolam meratapi nasibnya, dia tidak pernah menyangka akan memberi madu pada sang istri tercinta.  "Maafkan mas Kaira, mas tidak bermaksud untuk menyakitimu, mas memang laki-laki tidak berguna karena tidak bisa menolak keinginan mommy, maafkan mas Kai maafkan mas," Ucap Arka sambil air mata yang tiba-tiba menetes dari pelupuk matanya.  "Kamu nggak salah Nak, yang salah itu ibumu, yang tidak sabaran dia terlalu terobsesi ingin memiliki cucu sehingga menyia-nyiakan menantu sebaik Kaira yang sangat menyayangi nya," ucap sang Ayah yang ikut sedih saat melihat putranya terlihat prustasi.  "Ternyata kalian disini, Udahlah jangan pada drama gini, sebentar lagi kita akan pergi keresepsi pernikahan kamu Arka, sekarang kamu pergi ke ruang rias karena kamu harus mengganti baju untuk ke acara resepsi, dan kamu mas jangan pengaruhi putraku lebih baik kamu gabung dengan besan kita," ucap Sandra dengan tatapan sinis pada putra dan suaminya. Lalu pergi menarik tangan suaminya untuk bergabung dengan Satria dan Ingrid orang tua dari jasmin. Sedang Arka dengan ogah-ogahan mengikuti pesan sang Mommy untuk siap dan berganti baju untuk acara resepsi namun tak ada sedikit pun gurat kebahagiaan dari raut wajah Arka.  *********** Setelah acara resepsi pernikahan, jasmin pun kini sudah sampai dirumah Arka yang ditempati Arka dan Kaira. Karena Jasmin ingin tinggal bersama Arka dan Kaira, meski sebelumnya Sandra sudah menawarkan untuk tinggal dirumah keluarga Kusuma, karena dirumah Arka tidak ada pelayan sama sekali. Dan akhirnya memperkerjakan seorang asisten dirumah Arka untuk melayani Jasmin.  Sayang mulai hari ini kamu tinggal disini yah, mommy sudah rapikan kamar Utama buat kamar kamu dan Arka, "Ucap Sandra sambil menggandeng menantu barunya untuk masuk kekamar yang sebelumnya adalah kamar Arka dan Kaira.  "Terus mbak Kaira tidur dimana mom?" " Udah jangan dipikirin sayang, dia bisa tidur dikamar tamu atau kamar yang lain, dia bisa memilih, "Ucap Sandra. "Apa-apaan ini Mom!!, ini kan kamar ku dan Kaira," Ucap Arka tidak suka saat kamarnya dengan istrinya menjadi kamar Jasmin.  "Iya mommy tau, tapi mulai sekarang kamar ini akan menjadi kamar kamu dan Jasmin, tidak ada penolakan pokoknya kamu harus membiasakan diri tidur satu kamar dengan jasmin," Ucap Sandra dengan penuh ketegasan. Membuat Arka mendengus kesal lalu mengambil kunci mobil yang baru dia letakan dinakas dan pergi tanpa mengganti bajunya.  "Kamu mau kemana Arka," Teriak Sandra yang melihat putranya pergi tanpa mengatakan apapun membuat Sandra kembali geram dengan tingkah putranya. "Kemana saja, yang pasti bukan berada di tengah-tengah kedua perempuan yang tidak berperasaan seperti kalian, dan kamu Jasmin harusnya kamu menolak pernikahan ini, sebagai sahabat aku kecewa aku tidak menyangka kalau sahabatku sendiri akan menjadi orang ketiga dalam rumah tanggaku," Ucap Arka menatap sinis kearah Jasmin, lalu setelah mengatakan itu Arka pun langsung pergi meninggalkan Sandra dan Jasmin.  "Bu, sepertinya mas Arka marah sama aku mommy hiks ..,, " adu Jasmin dengan manja.  "Sssttt .. Nggak sayang dia cuma belum terbiasa saja sama kamu, kamu harus sabar sayang tenang saja ada mommy yang akan selalu bersama kamu," Ucap Sandra menenangkan menantu barunya itu. "Sekarang kamu istirahat dulu yah, pasti kamu lelahkan," Lanjut Sandra, Jasmin pun mengangguk dan dia membersihkan diri setelah itu berbaring diranjang ditemani oleh ibu mertua yang kini tidur ditidur dikamar tamu.  "Apa-apaan ini, malam pertama yang menyebalkan, kenapa Arka begitu sulit sih untuk ditaklukan, lihat saja nanti kamu pasti menyesal sudah menyia-nyiakan ku Arka," Ucap Jasmin lalu mulai memejamkan matanya, karena memang dia merasakan lelah setelah acara resepsi pernikahannya.  ***** Ceklek! Suara pintu terbuka, terlihat seorang wanita yang kini tengah terisak sambil terbaring miring di brankar rumah sakit, membuat seorang pria yang menatapnya begitu menyesali apa yang sudah terjadi.  "Den Ar--"  "Ssstttt ..." Arka menaruh telunjuknya dibibirnya agar Bi Ratih tidak melanjutkan ucapannya, Bi Ratih pun pergi setelah mendapatkan kode dari Arka untuk meninggalkan ruangan itu sementara. Arka pun menutup pintunya dan Kaira yang masih terisak, Arka memegang pundak Kaira yang bergetar karena isak tangisnya.  "Aku nggak apa-apa bi, bibi istirahat saja biarin aku sendiri," ucap Kaira dengan menahan isakannya, tanpa melihat siapa yang ada disampingnya. "Kaira maafin mas, karena mas kamu merasakan penderitaan yang menyakitkan seperti ini," Ucap Arka, mendengar suara sang pria yang kini berbicara padanya, Kaira pun membalikan tubuhnya dan menatap Arka lirih, mata Arka pun sudah nampak Berkaca-kaca.  "Mas .." Gumam Kaira lalu bangun dan langsung memeluk tubuh yang berdiri disamping brankarnya. Akhirnya tangis Kaira pun pecah, membuat Arka ikut menitikan air mata.  "Maafin mas sayang," Ucap Arka dengan suara seraknya karena ikut menangis. Arka pun membelai rambut Kaira. "Mas nggak salah, aku yang salah karena tidak bisa memberikan keturunan untuk mas Arka," Ucap Kaira lalu merenggangkan pelukannya, setelah itu dia menghapus air mata yang masih setia menetes dipipi Arka. "Jangan bicara seperti itu Sayang, kita berdo'a saja agar Tuhan mengabulkan keinginan kita menjadi orang tua," Ucap Arka lalu mengecup kening Kaira dengan penuh perasaan.  "Kenapa mas ada disini?, bukannya ini malam pertama mas bersama jasmin, tapi kenapa mas malah disini, nanti mommy marah lagi sama aku, "Ucap Kaira yang merasa takut pada ibu mertuanya, takut kalau sang ibu mertua akan kembali memaki dirinya, karena mengira Menyuruh Arka untuk menemani saat dimalam pertama Arka dan jasmin memjandi suami istri. Bukannya menjawab Arka malah naik ke brankar Kaira dan berbaring disamping Kaira setelah menyuruh Kaira berbaring. "Jangan meminta sesuatu yang tidak bisa aku lakukan Kaira, jadi tidurlah ini sudah larut malam, aku lelah ingin tidur," Ucap Arka sambil memeluk Kaira dan memejamkan matanya setelah mengecup puncak kepala Kaira, membuat Kaira tersenyum dan memeluk tubuh suaminya.  "Setidaknya saat ini biarkanlah seperti ini Tuhan, sebelum ujian untuk kau berikan, aku akan berusaha menerima ujian yang kau berikan meski mungkin akan sangat sulit, karena mulai esok aku harus membagi suamiku dengan maduku" Ucap Kaira dengan suara pelan yang nyaris tidak terdengar oleh suaminya yang telah lebih dulu terlelap karena kelelahan setelah seharian diacara pernikahan keduanya, lalu Kaira pun ikut memejamkan matanya menikmati kebersamaan bersama sang suami saat ini dalam pelukan hangatnya.  TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN