“Ibu!” suara Surya terdengar. Orang yang paling ditunggu-tunggu Atiek untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Cahaya memutuskan untuk menghubungi Surya saat Atiek hampir saja jatuh pingsan tadi. “Ibu, kapan ibu datang?” tanya Surya tersenyum. Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Surya, bukan sambutan ramah dan hangat. Cahaya yang melihat itu semua, ikut terkejut dan harus menutup mulutnya dengan kedua tangan. “Kamu selingkuh? Dengan Wulandari?” tanya Atiek dengan suara bergetar dan Surya masih mengelus pipinya yang perih akibat tamparan Atiek tadi. “I-ibu…,” Surya bersujud dan memegang kaki Atiek. Satu rahasia yang Cahaya tidak tahu mengapa Atiek sangat membenci perselingkuhan karena Ayah Surya dahulu melakukan hal yang sama. Dia meninggalkan Atiek dengan tiga orang an