Kamu Siapa?

2614 Kata

        Tubuh saya membeku. Lelaki yang sedang menatap saya ini kembali mengingatkan saya soal sosok aneh yang sudah merebut hati saya. Saya sudah meredam rindu hingga lama, namun ndak ada yang bisa menggantikan kehadiran beliau di sisi saya. Sekarang, orang itu ada di sini. Dia menatap saya, mencium saya tadi. Jantung saya berdegup kencang. "Mas..." Dan saya tergagap lagi. Saya menangis. Lihat, saya mewek lagi! Padahal saya adalah lelaki kuat yang tahan banting. Sekarang saya menangis hanya karena ndak bisa menahan perasaan. Kalut, senang, kesal, marah, emosi juga. Bagaimana bisa saya mengabaikan beliau, padahal beliau adalah alasan saya keluar malam-malam setiap kamis. Duh, Gusti! Iya, dia makhluk aneh berkelamin jantan yang sering saya kunjungi tiap kali siskamling. Lelaki yang seja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN