Saya kecewa akut. Gara-gara Mas Wowo, saya ndak bisa bertemu dengan Mas Segawon. Sebenarnya mau mereka apa, sih? Dulu Rangga, sekarang Mas Wowo. Kok ya ndak bisa seperti para bapak lainnya! Mereka diam saja dan cuek dengan niatan saya keliling. Mas Segawon pasti sudah merindukan saya. Ah, Mas... Ndalu padamuh, Mashhh...! Selain itu, saya juga sudah mulai curiga lagi. Saya ndak mau baik-baik saja. Saya harus mencari tahu siapa sebenarnya Mas Wowo ini. Setahu saya dia memang penuh dengan rahasia, tetapi saya ndak tahu kalau akhirnya dia jadi orang yang agak misterius. Dia ndak mau sebut nama kota tempat tinggalnya selain dengan petunjuk membumi. Seperti tinggal di lereng gunung Merapi. Memangnya dia itu Mak Lampir? Atau Grandong? Ya kali... Saya lebih berharap dia masih ada kera